Berita Bitcoin · 7 min read

Riset : Harga Bitcoin Segera Kembali di $10.000

Bloomberg baru-baru ini merilis sebuah penelitian mengenai gambaran positif untuk harga Bitcoin menuju tahun 2020. Cryptocurrency utama tersebut akan segera mencapai $10.000 dan bisa mengikuti jalur yang mirip dengan emas yang saat ini sedang dalam tren naik.

Beberapa minggu lagi sebelum berganti tahun, Bitcoin diprediksi akan ditutup diangka $6.500. Prospek Bitcoin menurut Bloomberg untuk tahun depan setelah menyoroti perihal adopsi, pasokan yang menurun, dan pengaruh tether di pasar, bisa menimbulkan tren positif bagi harga Bitcoin yang akan datang.

Baca juga : 3 Penyebab Harga Bitcoin Menurun Drastis

Harga Bitcoin Hanya Masalah Waktu

Angka $10.000 bagi Bitcoin selalu menjadi titik harga kritis, mengingat ini adalah setengah harga dari harga Bitcoin tertinggi yang pernah menyentuh sekitar $20.000. Menurut penelitian Bloomberg, level tersebut akan segera tercapai lagi setelah menyimpulkan jika tahun 2019 sebagai berikut.

“ Ini adalah bagian dari transisi menuju versi emas pasar kripto, proses pematangan harus berlanjut meski vortalitas menurun. Bitcoin menuju kembali ke bear market, sementara sebagian altcoin mengalami peningkatan beta yang menjadi sisi negatifnya, “ ungkap penelitian dari Bloomberg.

Penelitian tersebut juga menuliskan harga Bitocin $6.500 merupakan dukungan yang baik, dan angka $10.000 adalah angka resistensi yang akan tercipta di awal tahun 2020.

Penelitian ini juga melihat lebih dalam ke pasar emas yang dirasakan memiliki korelasi dengan cryptocurrency. Emas menurut laporan itu berada di atas fondasi yang baik dan naik selama dekade terakhir ini sekitar 30 persen.

Bahkan, mereka mengorelasikan kebangkitan harga emas pada kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tahun 2015, dan Bitcoin juga mengalami peningkatan ketika ada ketidakpastian keuangan.

Pentingnya Tether untuk Bitcoin

Menariknya, mata uang stablecoin kontroversial tether disinyalir akan memainkan peran besar bagi peningkatan Bitcoin di tahun-tahun mendatang, menurut laporan Bloomberg. Alasannya adalah tether memiliki volume harian tertinggi di pasar karena penggunaannya sebagai mata uang.

“Ini memiliki konsekuensi negatif bagi sebagian besar aset crypto yang menyamar sebagai mata uang, “ tulis laporan itu.

Namun, sejauh ini Bloomberg melihat Bitcoin sebagai satu-satunya cryptocurrency yang setara dengan emas, maka kemajuan Tether harusnya mempromosikan dan mendukung pertumbuhan Bitcoin di masa depan bukan sebaliknya.

Penelitian Bloomberg pada hakikatnya tidak bisa dijadikan patokan utama dalam memprediksi harga Bitcoin, karena memang tidak mungkin harga mata uang kripto tersebut ditebak arahnya. Tapi, secara umum sentimen Bitcoin yang bisa ditangkap untuk tahun depan cukup positif dan mengalami perbaikan di 2020.

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.