Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Produk investasi kripto global mencetak rekor baru dengan dana masuk mencapai US$17,8 miliar atau sekitar Rp288,3 triliun berdasarkan year-to-date (YTD).
Angka ini melampaui pencapaian sebelumnya pada 2021 dengan arus masuk sebesar US$10,6 miliar atau setara Rp171,7 triliun.
Baca juga: Produk Investasi Kripto Capai Rekor Baru, Raih Inflow US$2,7 Miliar
Menurut laporan dari CoinShares pada Senin (15/7/2024), produk investasi kripto mengalami arus masuk dana sebesar US$1,44 miliar atau setara Rp23,3 triliun pada pekan lalu, meskipun pasar sedang mengalami penurunan secara luas.
Sebagian besar arus masuk tersebut berasal dari produk investasi kripto yang berbasis di Amerika Serikat, dengan arus masuk mingguan sekitar US$1,3 miliar, diikuti oleh Swiss, Hong Kong, dan Kanada.
Namun, volume perdagangan di seluruh produk investasi kripto tetap menunjukkan angka yang relatif rendah yakni sekitar US$8,9 miliar pada pekan lalu, dibandingkan dengan rata-rata volume perdagangan mingguan tahun ini yang mencapai US$21 miliar.
Baca juga: Persetujuan ETF Ether Spot Tunjukan Sinyal Positif, Ini Tandanya!
Laporan CoinShares menunjukkan bahwa Bitcoin tetap menjadi produk investasi kripto pilihan utama, dengan mencatat arus masuk mingguan terbesar kelima dalam sejarahnya sebesar US$1,35 miliar, sementara short-Bitcoin mencatat arus keluar mingguan terbesar sejak April 2024 sebesar US$8,6 juta.
Di antara altcoin lainnya, Ethereum menunjukkan performa paling signifikan dengan mencatat arus masuk hingga US$72 juta pada pekan lalu, yang merupakan angka terbesar sejak Maret 2024.
Total arus masuk ini terutama dipengaruhi oleh antisipasi yang besar akan persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Ethereum spot di AS yang kemungkinan akan segera diluncurkan.
Solana, Avalanche, dan Chainlink juga mencatat arus masuk masing-masing sebesar US$4,4 juta, US$2 juta, dan US$1,3 juta.
Pasar kripto saat ini tengah mengantisipasi peluncuran ETF Ether spot yang diperkirakan akan segera diluncurkan pada bulan ini. Dilansir dari Reuters (15/7/2024), Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dilaporkan telah memberikan persetujuan awal untuk tiga penerbit ETF Ether spot, termasuk BlackRock, Franklin Templeton, dan VanEck.
Laporan tersebut mengindikasikan bahwa ketiga penerbit itu dapat meluncurkan produk ETF Ether mereka paling cepat pada 23 Juli 2024.
Baca juga: Analisis CoinEx: Antisipasi ETF Ethereum dan Potensi Memecoin
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.