Berita Industri · 7 min read

Terlibat Skandal Meme Coin, Presiden Argentina Terancam Lengser

Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Presiden Argentina, Javier Milei, menghadapi desakan pemakzulan setelah mendukung sebuah meme coin kripto yang terindikasi sebagai proyek rug pull atau penipuan.

Dalam postingan di X pada Jumat (14/2/2025) yang kini telah dihapus, Milei tampak memberikan dukungannya terhadap koin Libra (LIBRA) yang berbasis di jaringan Solana. Dalam unggahannya yang kini telah dihapus itu, Milei menyertakan tautan situs web serta address kontrak token yang disebut sebagai proyek swasta dengan tujuan “mendorong pertumbuhan ekonomi Argentina.”

Postingan Milei yang mempromosikan token LIBRA. Sumber: The Kobeissi Letter

Sesaat kemudian, token tersebut mengalami lonjakan harga signifikan mencapai US$5 per koin dengan kapitalisasi pasar yang meroket mencapai hingga US$4,56 miliar, menurut data DEXScreener.

Dalam kurun waktu kurang dari sehari sejak diperdagangkan di exchange terdesentralisasi (DEX), nilai pasar dari token LIBRA anjlok lebih dari 96% menjadi US$166 juta. Hingga artikel ini ditulis, harga LIBRA terus merosot di kisaran US$0,27 dengan kapitalisasi pasar di level US$278 juta.

Kapitalisasi pasar LIBRA. Sumber: DEXScreener

Baca juga: Harga Meme Coin $CAR Anjlok 97% Hanya dalam Dua Hari!

Milei Terancam Dimakzulkan

Pasca kejatuhan nilai LIBRA, Milei kini menghadapi ancaman pemakzulan atau dipaksa mundur dari jabatannya. Menurut laporan Reuters, ahli fintech Argentina mengindikasikan bahwa kasus ini kemungkinan besar merupakan rug pull, sebuah praktik penipuan di mana pengembang proyek menarik dana investor secara tiba-tiba dan meninggalkan proyek.

“Skandal ini mempermalukan kami di tingkat internasional. Oleh karena itu, kami meminta agar proses pemakzulan terhadap Presiden segera dimulai,” kata anggota oposisi Argentina, Leandro Santoro, seperti yang dikutip dari Reuters.

Merespons kekacauan ini, Milei mengeluarkan pernyataan di X pada Sabtu (15/2/2025), mengklaim bahwa dirinya tidak mengetahui detail proyek sebelum memberikan dukungan serta menegaskan bahwa ia “tidak memiliki hubungan apa pun” dengan perusahaan yang meluncurkan token tersebut.

“Saya tidak mengetahui detail proyek tersebut dan begitu saya mengetahuinya, saya memutuskan untuk tidak mempublikasikannya,” katanya.

Sementara itu, Kantor Kepresidenan Argentina mengkonfirmasi bahwa Milei telah meminta Kantor Anti-Korupsi Argentina untuk menyelidiki seluruh anggota pemerintahan, termasuk dirinya sendiri, guna memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi.

Dalam pernyataannya itu, mereka mengungkapkan bahwa Milei memang sempat bertemu dengan perwakilan KIP Protocol, perusahaan di balik proyek blockchain Libra, pada Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan rencana untuk mendanai usaha swasta di Argentina melalui ekosistem blockchain.

Selain itu, pada 30 Januari 2025, Milei juga dikabarkan bertemu dengan Hayden Mark Davis, seorang pengusaha kripto misterius yang diperkenalkan sebagai mitra infrastruktur untuk proyek tersebut.

“Seluruh informasi yang dikumpulkan dalam penyelidikan ini akan diserahkan kepada pengadilan guna menentukan apakah ada individu atau perusahaan yang terlibat dalam proyek KIP Protocol telah melakukan tindakan kriminal,” jelas Kantor Kepresidenan Argentina.

Baca juga: Data Pemerintah Argentina Diserang Ransomware Bitcoin!

Dugaan Insider Trading

Indikasi skandal keterlibatan Milei dalam proyek LIBRA tampak kuat setelah ditemukan bahwa sedikitnya delapan wallet yang terafiliasi degan tim LIBRA telah menarik likuiditas lebih dari US$107 juta sebelum harga token anjlok.

Data dari Lookonchain menunjukkan bahwa wallet tersebut telah berhasil mencairkan hingga 57,6 juta USD Coin (USDC) dan 249.671 Solana (SOL) senilai US$49,7 juta.

Delapan wallet yang diduga terafiliasi dengan proyek LIBRA. Sumber: Lookonchain

Lebih mencurigakan lagi, aktivitas pencairan dana oleh insider dimulai hanya dalam tiga jam setelah token mulai diperdagangkan, yang menyebabkan kejatuhan harga lebih dari 94%, menurut laporan dari The Kobeissi Letter.

Beberapa firma analisis blockchain telah memperingatkan masalah mendasar dalam token Libra bahkan sebelum kejatuhannya. Bubblemaps mengungkapkan bahwa 82% dari total suplai token LIBRA telah terbuka dan bisa dijual sejak awal.

Selain itu, proyek ini sama sekali tidak membagikan informasi awal tentang tokenomik mereka, yang seharusnya menjadi faktor penting bagi para investor dalam menilai keamanan suatu proyek kripto.

Baca juga: Gempar Meme Coin Barron Trump Palsu, Ini Kronologinya!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.