
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Harga · 5 min read
Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) diprediksi akan mencetak reli besar pada kuartal IV 2025 seiring kebijakan moneter Amerika Serikat yang mulai longgar. Pandangan ini disampaikan oleh Tom Lee, Co-Founder Fundstrat sekaligus Chairman BitMine, dalam wawancara dengan CNBC pada Senin (15/9/2025).
Menurut Lee, kombinasi faktor utama seperti likuiditas moneter global, kebijakan longgar bank sentral, serta pola musiman yang historisnya kuat akan mendorong kenaikan harga BTC dan ETH.
“Saya pikir dalam tiga bulan ke depan mereka bisa melakukan pergerakan raksasa… benar-benar besar,” kata Lee. Ia menambahkan bahwa reli kali ini bisa menjadi salah satu “perdagangan paling menonjol” sepanjang 2025, apalagi dengan adanya pemangkasan suku bunga pertama oleh Federal Reserve tahun ini.
Baca juga: ETF XRP Pertama di AS Siap Rilis Pekan Ini
Lee membandingkan situasi saat ini dengan kondisi moneter di AS pada September 1998 dan 2024, ketika The Fed sempat melakukan jeda panjang sebelum akhirnya menurunkan suku bunga.
“The Fed bisa benar-benar memulihkan kepercayaan dengan mengatakan kita kembali ke siklus pelonggaran,” jelasnya.
Ia menekankan, pemangkasan suku bunga akan membawa “perbaikan nyata bagi likuiditas.” Pasar saat ini memperkirakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada 17 September mendatang, meski hanya ada peluang kecil (sekitar 4%) untuk pemangkasan lebih agresif hingga 50 basis poin.
Adapun ketika ditanya apakah BTC dan ETH masih termasuk aset risk-on, Lee menjelaskan bahwa Bitcoin sangat peka terhadap kebijakan moneter dan likuiditas. Namun, Ethereum memiliki peran yang lebih luas.
“Ethereum juga terkait dengan adopsi AI di blockchain, Wall Street yang mulai masuk ke blockchain, dan momen stablecoin-ChatGPT untuk kripto,” ujarnya.
Lee bahkan membandingkan pergerakan ETH dengan kondisi Wall Street pada 1971, ketika dolar AS dilepas dari standar emas sehingga melahirkan gelombang inovasi keuangan.
Optimisme Lee juga tercermin dari strategi BitMine. Perusahaan itu mengumumkan pada Senin bahwa mereka kini memiliki aset kas dan kripto senilai US$10,77 miliar, termasuk 2,15 juta ETH. Kepemilikan tersebut setara dengan US$9,7 miliar, atau hampir 1,8% dari total suplai ETH yang beredar.
“Kombinasi antara Wall Street yang bergerak ke blockchain, perkembangan AI, serta munculnya ekonomi token berbasis agentic AI tengah menciptakan supercycle bagi Ethereum,” kata Lee.
Hingga artikel ini ditulis, ETH diperdagangkan sedikit di atas US$4.528, turun 2,8% dalam 24 jam terakhir, namun masih naik sekitar 4% dibanding pekan sebelumnya menurut data CoinMarketCap.
Baca juga: Arthur Hayes Soroti Katalis Pendorong Reli Kripto di 2026
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.