Berita Bitcoin · 7 min read

Perang Market Trump Berpotensi Dorong Bitcoin Naik Drastis

bitcoin trump
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Perang market yang dipicu oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi mendorong harga Bitcoin naik drastis dalam jangka panjang yang dipicu melemahnya dolar AS (USD) di pasar mata uang global dan imbal hasil yang lebih rendah pada sekuritas pemerintah.

Menurut analis Bitwise, Jeff Park, Plaza Accord 2.0, merujuk pada kesepakatan tahun 1985 antara lima negara industri seperti Jepang, Jerman Barat, Prancis dan Inggris, untuk mendevaluasi dolar AS, akan segera datang.

Hal ini dipicu oleh tarif impor tambahan yang diberlakukan Trump terhadap barang-barang dari tiga negara: Kanada, Tiongkok, dan Meksiko. Menurut Park, tarif tersebut akan meningkatkan inflasi yang dirasakan secara tidak proporsional oleh mitra dagang AS dan mengakibatkan pelemahan mata uang di seluruh dunia yang menyebabkan warga negara-negara tersebut mencari aset penyimpan nilai alternatif, salah satunya Bitcoin.

Hal ini didorong untuk mencapai tujuan akhir yaitu melemahkan dolar AS dalam perdagangan internasional untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan dan membuat ekspor AS lebih menarik.

Baca juga: Pelantikan Donald Trump Gagal Dongkrak Kripto, Token TRUMP dan Melania Terjun Bebas!

Dampak Pada Pasar Kripto Sekarang

Meskipun prospek harga jangka panjang berpotensi positif, pasar kripto anjlok sebagai reaksi terhadap tarif impor tambahan yang diberlakukan Trump ini.

Saat artikel ini ditulis, data dari CoinMarketCap menunjukkan harga Bitcoin turun sekitar 6,3% selama 24 jam terakhir. Untuk altcoins, Cardano (ADA) mengalami penurunan 23,95%, lalu XRP 21,6%, dan Dogecoin (DOGE) sebesar 21,5%. Dari 10 token dengan kapitalisasi terbesar menurut CoinMarketCap, hanya Solana (SOL) dan Bitcoin yang tidak mengalami penurunan sebanyak 2 digit.

Meski begitu, perang market ini dilihat investor berpotensi meningkatkan inflasi dalam beberapa bulan mendatang dan telah mencari perlindungan dalam aset berisiko sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi makro.

Indeks Mata Uang Dolar AS (DXY), yang merupakan ukuran kekuatan dolar AS terhadap mata uang fiat lainnya, terus meningkat sejak Oktober 2024.

Pada bulan Januari, kekuatan Dolar AS sedikit melemah, namun sebagian telah kembali menguat dalam beberapa hari pertama bulan Februari.

Kenaikan dolar AS dan kenaikan imbal hasil dolar AS dapat menimbulkan masalah bagi harga jangka pendek Bitcoin dan aset berisiko lainnya, karena investor beralih dari aset berisiko ke sekuritas pemerintah AS.

Baca juga: Pasar Kripto Kebakaran, Rp34 Triliun Terlikuidasi dalam Sehari!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
rifqaiza

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.