
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Hack dan Scam · 8 min read
Seorang pengguna marketplace Blur mengalami kerugian senilai US$240 ribu, atau sekitar Rp3,9 miliar, setelah menjadi korban penipuan phishing yang mengakibatkan hilangnya beberapa koleksi non-fungible token (NFT) miliknya.
Dalam kanal Telegram, ZachXBT melaporkan bahwa insiden ini menyebabkan hilangnya 6 koleksi NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC), 40 Beanz, dan tiga Elementals.
Ironisnya, semua aset tersebut dijual dengan harga hanya satu wei, yang hampir dikatakan tidak bernilai.
Baca juga: Volume Penjualan NFT Turun 54%, Peluang Bagus Akumulasi?
Quit, seorang pengembang Solidity, menjelaskan bahwa penipuan ini dilakukan oleh pelaku yang memanfaatkan celah dalam sistem listing marketplace Blur untuk melakukan penjualan secara private.
Meskipun Blur biasanya melarang listing semacam itu, pelaku berhasil memanipulasi pengaturan royalti NFT dan menghindari persyaratan aksesibilitas yang harusnya terbuka untuk publik.
Quit lebih lanjut menjelaskan bahwa taktik penipuan ini adalah jenis baru dalam dunia pencurian NFT. Dalam skema penipuan tradisional, korban biasanya diperdaya untuk mencantumkan NFT mereka dengan harga yang sangat rendah yang memungkinkan bot otomatis untuk membelinya dengan harga lebih tinggi dan meninggalkan korban tanpa aset mereka.
Di sisi lain, penipu kini dapat memanipulasi korban untuk list NFT mereka dengan harga tinggi tetapi dengan pengaturan khusus yang memastikan hasil penjualan langsung masuk ke alamat penipu.
Taktik ini menciptakan penjualan secara private dengan aturan yang dapat membatalkan transaksi kecuali dilakukan oleh penipu tersebut, sehingga menghalangi pembeli lain untuk mengambil kesempatan pada listing dengan harga rendah tersebut.
Penipuan ini biasanya terjadi ketika korban tanpa sadar menandatangani sesuatu di situs phishing, yang sering kali dipromosikan oleh akun palsu di media sosial yang menawarkan mint gratis atau pemeriksa airdrop.
Selain penipuan phishing, pencurian NFT juga sering terjadi dalam bentuk lain seperti rug pull, bidding, hingga skema pump and dump. Salah satu kasus penipuan NFT besar adalah rug pull Frosties NFT, di mana Ethan Nguyen dan Andre Llacuna merugikan investor lebih dari US$1,3 juta.
Kasus lain termasuk serangan phishing yang menargetkan OpenSea pada Februari 2022, yang menyebabkan penipu berhasil mencuri NFT senilai hampir US$1,7 juta.
Baca juga: Cara Amankan NFT dari Scammer!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.