Berita Blockchain · 5 min read

Penelitian Digital Yuan Cina Tertunda karena Covid-19

Cina telah menunda penelitian dan peluncuran untuk pembayaran elektronik mata uang digital (DCEP). Penundaan ini terkait dengan wabah virus corona atau sekarang disebut sebagai Covid-19 yang masih berlangsung di sana.  

“Wabah virus corona telah menyebabkan dimulainya kembali pekerjaan di lembaga-lembaga pemerintah, termasuk People’s Bank of China (PBoC). Pembuat kebijakan dan staf peneliti yang terlibat dalam proyek DCEP tidak terkecuali, yang membebani proses pengembangan, ”kata sumber yang tidak disebutkan namanya dilansir dari cryptopotato.

Menurut Shentu Qinchun  CEO perusahaan blockchain yang berbasis di Shenzhen dan terlibat dalam proyek CBDC mengatakan jika bank sentral diperkirakan akan membuat pengumuman penting selama kuartal pertama di 2020.

Bank sentral Cina juga telah memiliki kapasitas teknologi, sumber daya, dan personel berbakat yang akan memastikan bahwa mereka memenuhi tenggat waktu mereka. Namun karena epidemi ini bank  sentral pun terpaksa untuk menunda berbagai rencana terkait mata uang digitaL

 “ Hanya ada satu bulan tersisa di kuartal pertama ini, jadi peluang bahwa pengumuman penting soal mata uang digital ini dipublikasikan tepat waktu sangat tipis, “ katanya.

Baca juga: Akhirnya Cina Rilis Rincian Mata Uang Digital Cina

Mata Uang Digital Sebelum Virus Merebak

Sebelum wabah ini merebak pihak PBoC sebetulnya sudah banyak memberikan detail soal mata uang Digital Yuan, misalnya saja pada bulan Januari, bank sentral menguraikan rencana tugas utama untuk mata uang Digital Yuan yang lebih fokus kepada penelitian dan pengembangan. Selain itu, bank sentral telah mendirikan dua lembaga penelitian di Shenzhen dan Suzhou.

 “ PBoC telah bekerja lama untuk melakukan peluncuran baik secara teknologi maupun teori, bahkan roadmpa untuk proses peluncuran mata uang digital pun sudah tersedia,“ kata Cao Yin, wakil direktur Yangtze Delta Region Institute of Tsinghua University yang juga terlibat dalam mata uang digital.  

Baca juga: Mati Greenspan: Harga Bitcoin Tidak Berkorelasi dengan Covid-19

Sejauh ini virus Covid-19 memiliki dampak yang besar pada industri blockchain dan cryptocurrency. Seperti yang dilaporkan Cointelegraph awal bulan ini, sejumlah konferensi terkait cryptocurency di Asia tertunda sebagai tanggapan terhadap wabah tersebut.

Laporan yang lebih baru juga menunjukkan bahwa China telah beralih ke teknologi blockchain untuk mengelola data medis, melacak pasokan bahan pencegahan virus dan berkonsultasi dengan publik di tengah epidemi.

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.