Pemerintah Jerman Resmi Jual Semua Kepemilikan Bitcoin Mereka

Pemerintah Jerman tampaknya telah menyelesaikan aksi jual Bitcoin mereka, tanpa menyisakan saldo di dalam wallet-nya.

Menurut data dari Arkham Intelligence, pemerintah Jerman diketahui telah mentransfer seluruh saldo mereka sebanyak 49.860 BTC senilai sekitar US$2,9 miliar ke berbagai exchange dan layanan over-the-counter (OTC) selama tiga pekan terakhir. Hal ini membuat kepemilikan mereka menjadi nol.

Aksi jual terakhir dilakukan pada 12 Juli, di mana pemerintah tersebut mengirim Bitcoin ke tiga exchange, yakni Coinbase, Kraken, dan Bitstamp, serta ke berbagai alamat yang tidak diketahui.

Transaksi terakhir termasuk 3.846 BTC yang dikirim ke Flow Traders dan alamat139Po yang oleh Arkham dideskripsikan sebagai layanan OTC.

Penjualan Bitcoin besar-besaran oleh pemerintah Jerman telah dimulai sejak 20 Juni lalu, ketika mereka diketahui mentransfer Bitcoin hasil sitaan senilai US$195 juta ke berbagai wallet dan exchange kripto.

Tindakan ini terus berlanjut pada 4 Juli dan seterusnya, di mana pemerintah terus menjual Bitcoin di tengah gejolak pasar saat itu.

Baca juga: Pemerintah Jerman Jual Bitcoin Bernilai Rp3,2 Triliun

Bitcoiners Ramai Kirim Donasi

Dua jam setelah mengirim batch terakhir Bitcoin mereka, pemerintah Jerman menerima sekitar 0,0000321 BTC senilai US$1,87 dari individu yang tidak diketahui dengan pesan “HFSP German Government.”

HSFP merujuk pada sebuah meme dengan singkatan Have Fun Staying Poor. Ini merupakan sebuah penghinaan untuk keputusan yang dianggap salah oleh sebagian orang.

Bitcoiners diketahui mencetuskan frasa ini untuk siapa saja yang berpikir tentang menjual Bitcoin (BTC) atau kepada mereka yang benar-benar menjualnya.

Aksi ini pun mendorong berbagai Bitcoiners lainnya untuk mendonasikan Bitcoin mereka ke wallet pemerintah tersebut. Saat ini, pemerintah Jerman memiliki total 0,003 BTC senilai US$317.

Gelombang penjualan pemerintah Jerman, serta pembayaran ganti rugi kreditur Mt. Gox, telah menyebarkan ketakutan berlebih di pasar, di mana trader dan investor khawatir akan adanya penurunan lebih lanjut terhadap aset kripto.

Selama dua pekan terakhir, Bitcoin telah berjuang di bawah level US$60.000. Bahkan, aset kripto terbesar di dunia ini sempat menyentuh level US$53.000 pada 5 Juli, titik terendah yang belum pernah terlihat sejak Februari 2024. 

Per artikel ini ditulis (15/7/2024), harga Bitcoin telah rebound ke harga US$62.500 berkat situasi politik di AS saat ini.

Baca juga: Harga Bitcoin Naik Usai Insiden Dramatis Menimpa Donald Trump