
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 5 min read
Kepemilikan Ethereum (ETH) di exchange terpusat (CEX) tercatat merosot ke titik terendah sejak 2016, seiring meningkatnya akumulasi oleh institusi besar.
Data CryptoQuant pada Kamis (25/9/2025) menunjukkan rasio pasokan ETH di exchange, yakni cadangan exchange dibagi total pasokan ETH, kini berada di level 0,13, terendah sejak Juli 2016.
Biasanya, penurunan saldo di exchange menandakan aset sedang dipindahkan ke cold storage, staking, atau protokol DeFi untuk mendapatkan imbal hasil tambahan. Sebaliknya, peningkatan saldo exchange sering kali menjadi sinyal persiapan investor untuk menjual.
Sementara menurut data Glassnode, saldo ETH di exchange terus mengalami penurunan sejak pertengahan 2020, dengan pasokan yang tersedia di platform perdagangan kripto berkurang sekitar 50% dalam dua tahun terakhir. Tren ini semakin tajam sejak pertengahan Juli 2025, ketika cadangan aset digital mulai mempercepat pembelian.
Hingga artikel ini ditulis, saldo ETH di exchange hanya tersisa 14,8 juta ETH.
Baca juga: Wallet Ethereum Rainbow Konfirmasi Peluncuran Token dan Airdrop RNBW di Q4 2025
CryptoQuant juga mencatat rata-rata pergerakan 30 hari dari arus keluar bersih ETH mencapai level tertinggi sejak akhir 2022. Sementara Glassnode menyoroti perubahan posisi bersih exchange tercatat negatif 2,18 juta ETH, salah satu angka terbesar dalam satu dekade terakhir.
“Penarikan besar-besaran biasanya menandakan pergeseran menuju self-custody atau pemanfaatan di DeFi, yang pada akhirnya mengurangi likuiditas exchange sekaligus menekan tekanan jual jangka pendek,” ujar analis CryptoQuant, CryptoOnchain.
Laju penarikan ETH dari exchange bertepatan dengan langkah sejumlah perusahaan besar yang mulai mengakumulasi aset ini sejak Juni. Salah satunya adalah BitMine, yang kini tercatat menguasai lebih dari 2% total pasokan ETH.
Menurut data Strategic ETH Reserve, sejak April sekitar 68 institusi telah membeli 5,26 juta ETH senilai US$21,7 miliar, atau setara 4,3% dari total pasokan. Mayoritas aset tersebut dialokasikan untuk staking, bukan disimpan di exchange.
Produk ETF spot Ether di Amerika Serikat juga menunjukkan tren serupa, dengan arus masuk mencapai 6,75 juta ETH senilai hampir US$28 miliar, setara dengan 5,6% dari total pasokan ETH. Dengan demikian, sekitar 10% dari seluruh Ether yang beredar kini berada di tangan institusi, dengan akumulasi yang semakin cepat dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga artikel ini ditulis, harga ETH diperdagangkan melemah lebih dari 4% di kisaran US$4.000, dengan penurunan lebih dari 12% dalam sepekan terakhir.
Baca juga: Upgrade Fusaka Ethereum Dijadwalkan Rilis Desember 2025
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.