
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 7 min read
Coinvestasi,com, Singapura. Pada acara Token2049 Singapura 2022 terdapat satu sesi yang menjelaskan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di blockchain.
Dalam sesi tersebut dijelaskan mengenai konsep smart money dan bagaimana perusahaan riset yaitu Nansen, Chainalysis, dan CryptoQuant, mencari smart money di blockchain.
Sesi tersebut diisi oleh pakar-pakar di dunia analisis onchain yaitu Alex Svanevik, CEO Nansen, Ki Young Ju, pendiri dan CEO CryptoQuant, CEO dan salah satu pendiri Chainalysis, Michael Gronager, serta COO dari CoinGecko, Bobby Ong sebagai moderator.
Smart money merupakan salah satu topik yang dibahas dalam sesi tersebut saat membahas apa yang sebenarnya terjadi pada blockchain, merujuk pada bagaimana transaksi di blockchain bisa membantu keputusan investor saat melakukan analisis kripto.
Saat pembahasan smart money dimulai, CEO Nansen, Alex Svanevik, menjelaskan siapa yang sebenarnya dapat dikatakan sebagai smart money.
“Terdapat dua cara untuk mendefinisikan smart money, satu adalah dana dari perusahaan yang diketahui oleh publik seperti Alameda, Pantera, dan lainnya, banyak orang yang menganggap mereka adalah smart money karena mereka menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui apa yang terjadi dan apa yang menguntungkan. Kedua adalah melihat dari perilaku individu atau investor, karena investor ritel bisa juga dianggap sebagai smart money oleh algoritma kami karena mereka menghabiskan waktu untuk riset dan memiliki keuntungan tinggi, seperti trader NFT atau para pengguna DeFi yang keuntungannya tinggi,” ujarnya.
Dari pernyataan tersebut smart money dapat didefinisikan sebagai investor ritel atau institusional yang menghabiskan waktu untuk melakukan riset keputusan investasi atau trading dan sering menghasilkan keuntungan serta dapat mempengaruhi pergerakan pasar.
Smart money umumnya merupakan whale dengan sana rata-rata di atas $1 Juta hingga $10 Juta per transaksi. Definisi whale adalah investor yang memiliki sekitar 10% dari seluruh persediaan suatu kripto.
Karena dana yang mereka milki sangat besar, pergerakan mereka dapat mempengaruhi harga pasar, sebab keputusannya adalah keputusan investasi yang didadarkan pada riset dan dana yang digunakan akan memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan persediaan.
Umumnya investor akan melakukan analisis onchain untuk mengikuti smart money ini. Para pakar yang berbincang di sesi tersebut juga mengingatkan pentingnya mengikuti smart money karena dapat menghasilkan keputusan yang baik saat investasi kripto.
Analisis onchain untuk mengikuti smart money dilakukan dengan menggunakan data onchain yang diberikan oleh perusahaan riset onchain seperti perusahaan dari pembicara di sesi ini.
Untuk menemukan data onchain secara manual tanpa bantuan alat riset dari perusahaan-perusahaan tersebut, butuh waktu dan pengetahuan yang tinggi terkait kripto dan teknologi blockchain.
Sehingga umumnya analis menggunakan data yang diberikan oleh perusahaan riset onchain untuk kemudian melakukan analisisnya sendiri.
Walau sulit dilakukan, ketiga narasumber memberikan informasi mengenai bagaimana cara perusahaannya masing-masing menemukan dan mengumpulkan data onchain dan menemukan smart money.
Pertama adalah CEO Nansen yang menyatakan bahwa perusahaannya menggunakan gabungan dari peneliti dan algoritma untuk mencari smart money.
Menurutnya tidak logis jika seorang peneliti atau individu mencari smart money secara manual dengan melacak blockchain sendiri jadi perusahaannya menggunakan algoritma yang mempermudah pencarian smart money.
Baca juga: 3 Cara Analisis Risiko Dasar Proyek Kripto
Algoritma tersebut akan memberi tanda kepada wallet yang dianggap sebagai smart money sehingga pengguna platform Nansen bisa langsung melihat tanpa harus membuka blockchain scanner atau blockchain explorer.
Selanjutnya CryptoQuant menjelaskan bahwa perusahaannya menggunakan algoritma dan terkadang machine learning untuk mencari smart money melalui data transaksi yang sudah dikumpulkan secara otomatis.
CryptoQuant tidak menggunakan bantuan peneliti sama sekali yang membuat semua proses terautomasi secara penuh.
Terakhir adalah Chainalysis yang menyatakan bahwa perusahaannya menggunakan machine learning dan data transaksi yang terjadi di luar dan di dalam blockchain.
Chainalysis juga menggunakan bantuan dari peneliti secara manual yang mengumpulkan data transaksi dengan bantuan algoritma, jadi prosesnya juga tidak sepenuhnya terautomasi, layaknya Nansen.
Jika melihat dari respon pasar dan pengguna platform-platform perusahaan yang disebutkan, kombinasi antara peneliti dan algoritma adalah cara terbaik untuk mencari smart money.
Jadi untuk investor yang masih melakukan analisis pemilihan wallet smart money secara manual, informasi dari para pakar dapat membantu mengubah cara analisis onchain untuk mencari smart money.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.