
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
AI · 8 min read
OpenAI meluncurkan model akal imitasi (AI) terbaru, yaitu model GPT-4.5 yang bisa dijalankan 10 kali lipat lebih efisien dibanding pendahulunya, GPT-4.
GPT-4.5 saat ini tersedia untuk pengguna Pro yang membayar US$200 atau sekitar Rp3,3 juta per bulan. Ditambah pengguna yang membayar US$20 atau sekitar Rp331 ribu per bulan akan memiliki akses ke model ini mulai pekan depan.
Di X-nya, CEO OpenAI, Sam Altman, mengklaim model baru ini “terasa seperti berbicara dengan orang yang bijaksana” namun harus dibayar dengan harga yang mahal.
Peluncuran GPT-4.5 ini berdampingan dengan peluncuran Claude 3.7 Soneta dari Antrhopic dan Grok 3 dari xAI. Tidak hanya itu, DeepSeek juga mengumumkan adanya model baru yang sedang hadir.
Meski begitu, berbeda dengan saat Grok 3 dirilis, peluncuran GPT-4.5 ini tidak menimbulkan respons apapun dari pasar kripto sektor AI. Dalam 24 jam terakhir, kapitalisasi pasar sektor AI kehilangan 8%, bahkan volume perdagangannya turun 14,3%, menurut data CoinMarketCap.
Penurunan ini masih merupakan tahap lebih lanjut dari penurunan yang sudah terjadi sejak Minggu (23/2/2025), yang bahkan membawa Bitcoin turun ke bawah US$80 ribu atau sekitar Rp1,326 miliar.
Baca juga: Indeks Kripto Sentuh Level Extreme Fear Usai Bitcoin Turun ke US$86.000
Model baru OpenAI ini hadir dengan label harga API yang menggiurkan, yaitu US$75 atau sekitar Rp1,2 juta per satu juta token input dan US$150 atau sekitar Rp2,4 juta per satu juta token output.
Harga ini sepuluh kali lebih mahal daripada Claude 3.7 Soneta, sehingga menjadi penghalang banyak pengembang dan perusahaan rintisan yang ingin mengembangkan teknologinya.
Pendahulunya, GPT-4o “hanya” berharga US$2,50 atau sekitar Rp41 ribu per satu juta token input dan US$10 atau sekitar Rp165 ribu per satu juta token output-membuat GPT-4.5 2900% lebih mahal untuk input dan 1300% lebih mahal untuk mendapatkan respons.
Altman mengakui harga dan kebutuhan sumber daya yang sangat besar dari model ini dalam pengumumannya. Namun, baginya, GPT-4.5 adalah jenis “kecerdasan yang berbeda”.
“Ada keajaiban yang belum pernah saya rasakan sebelumnya,” katanya.
Modelnya dibuat lebih manusiawi, lebih berdasarkan “vibes” atau pada dasarnya adalah EQ, kehangatan, dan nuansa kolaboratif dari model tersebut.
Para peneliti OpenAI menjelaskan, perusahaan memajukan AI melalui dua pendekatan berbeda, yaitu pembelajaran tanpa pengawasan dan penalaran.
Untuk penalaran, mengajarkan model “berpikir sebelum merespons”, sedangkan pembelajaran tanpa pengawasan membantu meningkatkan “akurasi dan intuisi model kata”. Nah, GPT-4.5 melipatgandakan yang terakhir.
“GPT-4.5 adalah langkah kami selanjutnya dalam menaikkan skala pembelajaran tanpa pengawasan, menambah pengetahuan dunia, intuisi, dan mengurangi halusinasi,” kata Ketua Riset OpenAI dalam presentasinya.
Baca juga: Harga Kripto AI Naik Berkat Hal Ini!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.