
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Analis kripto baru-baru ini mengungkapkan bahwa open interest (OI) Bitcoin telah anjlok ke level terendah sejak September 2024. Kondisi ini terakhir kali terjadi saat harga Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$50.000 hingga US$60.000.
Dalam postingan di X pada Sabtu (1/3/2025), analis kripto CrediBULL Crypto menyebut bahwa open interest Bitcoin jatuh ke level terendah dalam enam bulan terakhir. Menariknya, metrik funding rate juga mulai beralih ke zona negatif, fenomena yang sama persis pernah terjadi saat Bitcoin berkonsolidasi di level US$50.000 hingga US$60.000, sebelum akhirnya melesat ke rekor tertinggi di US$100.000.
Sebagai informasi, open interest adalah jumlah total kontrak futures atau option yang masih terbuka dan belum ditutup di pasar. Metrik ini mencerminkan seberapa aktif aktivitas perdagangan dan tingkat spekulasi yang terjadi di pasar.
Dalam kripto, open interest dianggap sebagai salah satu indikator kunci untuk membaca sentimen pasar dan mengantisipasi potensi perubahan tren. Semakin tinggi open interest, semakin aktif perdagangan dan tingginya tingkat spekulasi. Sebaliknya, open interest yang rendah bisa menjadi tanda bahwa kepercayaan pasar sedang menurun.
Melihat kondisi saat ini, CrediBULL Crypto justru optimis bahwa Bitcoin sedang berada di fase pembentukan titik bottom atau harga terendah baru.
“Secara keseluruhan, metrik-metrik ini terlihat sangat positif untuk Bitcoin dan makin memperkuat keyakinan saya bahwa kita sedang membentuk bottom di sini,” tulisnya.
Meski begitu, ia menambahkan bahwa Bitcoin perlu menembus level resistance tertentu agar pemulihan harga bisa lebih terkonfirmasi, dengan level US$93.000 menjadi level kunci.
Optimisme serupa juga disampaikan oleh analis kripto populer, Ali Martinez. Menurutnya, Bitcoin sudah mencapai titik bottom berdasarkan indikator Relative Strength Index (RSI) yang saat ini berada di level 24. Martinez menjelaskan bahwa Bitcoin cenderung memantul naik setiap kali RSI jatuh di bawah 30. Dengan kondisi oversold atau jenuh jual seperti sekarang, peluang rebound semakin terbuka.
Baca juga: Bitcoin Mencapai Rekor Open Interest US$40 Miliar
Analis Titan of Crypto, menyoroti level resistance penting yang harus ditembus Bitcoin agar bisa benar-benar membalikkan tren bearish.
Menurutnya, Bitcoin perlu menembus level US$94.000 sekaligus melewati area Kumo Cloud, sebuah indikator analisis teknikal yang membantu menentukan level support dan resistance pada grafik harga kripto. Bertahan di atas level ini akan menjadi sinyal awal bahwa tren bullish baru akan terbentuk.
Pasca mengalami penurunan sepanjang pekan lalu di harga terendah hingga US$78.000, Bitcoin sempat mengalami penguatan di atas level US$95.000 pada 3 Maret 2024, setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menegaskan bahwa Bitcoin dan Ether (ETH) akan masuk ke dalam rencana cadangan kripto strategis AS, bersamaan dengan altcoin lainnya termasuk Solana (SOL), XRP (XRP), serta Cardano (ADA).
Baca juga: Donald Trump Pilih 5 Kripto Ini untuk Jadi Cadangan Strategis AS
Kendati demikian, reli Bitcoin tidak bertahan lama karena aset kripto terbesar di dunia itu kembali jatuh di kisaran level US$83.000, di tengah ketidakpastian pasar terkait masih ragu karena hingga kini belum ada kejelasan soal bagaimana kebijakan cadangan kripto akan diterapkan, yang juga diperburuk oleh sentimen negatif menjelang penerapan tarif impor barang dari negara Kanada, Meksiko, dan Tiongkok.
Di sisi lain, satu tantangan besar lainnya datang dari merosotnya minat pada produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin di AS. Data Farside Investors menunjukkan bahwa ETF Bitcoin spot telah mencatat arus keluar hingga US$3 miliar dalam dua pekan terakhir, dengan rekor arus dana keluar terbesar mencapai US$1,1 miliar pada 25 Februari 2025.
Baca juga: ETF Bitcoin AS Cetak Outflow Tertinggi, Sentuh Rp16 Triliun Sehari
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.