Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Siaran Pers · 5 min read
Radix melalui akun telegram menginformasikan jika perilisan awal dari Radix Public Network sudah berlangsung. Peluncuran mainnet “Olympia” ini akan menjadi bagian yang sangat penting bagi Radix dan juga sebagai pilar utama dalam pembangunan sistem desentralisasi keuangan dengan skalabilitas tak terbatas.
Adapun token yang akan digunakan dikenal dengan XRD yang memiliki fungsi dasar seperti create, transfer, dan stake. Selain itu algoritma konsensus Cerberus yang dikenal dengan “unsharded” mampu menampilkan throughput 50 transaksi per detik (3,5x dari Ethereum).
“Olympia” sendiri merupakan core dari ekosistem Radix, merupakan dasar dari penyempurnaan fitur penting lainnya yaitu pengembangan fitur yang lebih kompleks untuk proyek “Alexandria” dan “Babylon”.
Dengan berhasilnya peluncuran “Olympia” ini, tentu saja akan mendukung pengembangan selanjutnya dengan perilisan proyek jangka panjang dengan codename Xi’an. Hal ini tentunya akan mengimplementasikan skalabilitas linier tak terbatas dari Cerberus yang di-sharding sepenuhnya.
Beberapa fitur pengembangan yang ada pada mainnet “Olympia” adalah sebagai berikut:
Menerapkan protokol Radix inti, termasuk Radix Engine v1 dan konsensus Cerberus yang tidak di-shard yang dapat dijalankan oleh siapapun di dalam jaringan.
Setelah meng-upgrade versi pertama yang masih menggunakan Ethereum Virtual Machine (EVM), Radix akan lebih efisien dan memiliki keamanan jaringan yang lebih tinggi terutama dalam menjalankan aplikasi berbasis DeFi. Hal ini akan menjadi penunjang penting dalam pengembangan platform khusus DeFi dengan codename Babylon.
Token Radix dengan code XRD ini merupakan dasar dari semua transaksi yang ada di ekosistem Radix Network. Bahkan, eXRD yang berjalan di ekosistem Ethereum DeFI, tetap berjalan secara permanen dan menjadi jembatan penghubung dengan Radix. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi pemegang token ini untuk mengkonversi antara eXRD dan XRD kapan saja dengan basis 1:1.
Seperti token ERC20 lainnya, Radix Engine v1 memungkinkan untuk dapat membuat token baru, diberi nama, dicetak, dibakar, dan ditransaksikan melalui JSON-RPC Radix Node API.
Pengembangan wallet ini sudah tersedia pada modul Windows, MacOS, dan Linux. Selain itu, koneksi dengan Ledger Nano S juga sudah tersedia, sehingga pengembang akan lebih mudah untuk melakukan proses integrasi dari hardware wallet dengan website.
Merupakan situs website yang menampilkan secara visual proses transaksi, saldo, dan node validator yang aktif. Dengan Explorer ini, semua orang bisa memvalidasi secara langsung seluruh transaksi yang terjadi dalam ekosistem Radix melalui token native nya yaitu XRD.
Salah satu Unique Value Proposition dalam Radix adalah mengenai kepatuhannya terhadap KYC/AML di dalam ekosistem DeFi. Dengan sistem yang disebut dengan single sign-on approach, dapat memberikan ruang bagi developer untuk menawarkan layanan keuangan yang compliant maupun permissionless. Versi pertama dari “Instapass” ini mendukung layanan Radix yang lain seperti “Instabridge”.
Sebuah pengembangan yang lain untuk menjembatani antara jaringan Radix dengan jaringan yang lainnya. Saat ini, jaringan yang sudah terhubung adalah Ethereum dan pada masa mendatang akan ditambahkan lagi beberapa jaringan lainya seperti Cardano, Polkadot, Binance Smart Chain dll.
Pengembangan lain selain dari “Olympia” adalah “Alexandria” yang akan memberikan akses awal untuk developer dalam menggunakan “Radix Engine v2” dan “Scrypto”.
“Scrypto” merupakan bahasa pemrograman khusus DeFi baru yang dikembangkan oleh tim Radix. Hal ini akan menjadi hal utama untuk pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) pada Jaringan Radix.
Setelah “Alexandria”, pengembangan selanjutnya adalah proyek dengan codename “Babylon”. Komponen utamanya adalah “Radix Engine v2” dan “Scrypto” yang akan tersedia di Radix Public Network.
Selain itu juga akan menampilkan Radix Blueprint Catalog, yang merupakan blueprint berbasis modular yang nantinya akan memberikan akses kepada pengembang lain untuk membangun dApps agar lebih cepat. Selain itu ada juga penerapan sistem lisensi, yang akan memberikan royalti kepada setiap pengembang yang code nya digunakan berulang kali.
Terakhir adalah proyek yang disebut dengan “Xi’an” yang merupakan versi akhir dari Radix Network yang akan mengimplementasikan algoritma konsensus Cerberus versi fully sharded.
Hal ini akan memberikan skalabilitas linier yang tak terbatas. Sehingga semua kebutuhan proses transaksi di pasar keuangan global di jaringan Radix akan semakin cepat tanpa merusak bagian-bagian kecil yang tidak masuk dalam core sistemnya.
Untuk melihat perkembangan lengkap dari Radix, dapat di temukan dari tautan berikut ini.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.