Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 8 min read
Ethereum (ETH) sejauh ini terus mengalami penurunan harga hingga terendah menyentuh Rp57,1 juta saat artikel ini ditulis Rabu (11/12/2024) pagi. Aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin tersebut mengalami penurunan harga, volume, dan kapitalisasi pasar sekitar 4-6% dalam 24 jam terakhir.
Hal ini menyebabkan banyak trader terlikuidasi dalam 24 jam terakhir, dengan total likuidasi khusus untuk Ethereum saja sebesar Rp3,7 triliun, menurut data dari Coinglass. Jumlah likuidasi dipimpin jauh oleh trader long dengan nilai Rp3,3 triliun sedangkan trader short kehilangan Rp410,6 miliar.
Turunnya Ethereum secara keseluruhan ini diduga karena adanya sentimen bearish di antara investor Binance. Seperti yang dikemukakan analis CryptoQuant, Darkfost, rasio beli-jual taker Binance menunjukkan tren signifikan yang tajam ke bawah di angka Rp63,4 juta, yang merupakan level resistensi penting dari aset kripto tersebut. Hal ini menunjukkan trader cenderung lebih ingin menjual dibanding membeli.
Darkfost mengungkapkan bahwa sebenarnya sentimen bearish seperti ini seringkali menunjukkan potensi reversal atau kebalikan, terlebih sentimen yang ditunjukkan trader Binance ini sudah terjadi sejak awal November, bertepatan dengan momen Ethereum menyentuh level resistensi penting di angka Rp63,4 juta.
Baca juga: Harga Bitcoin dan Top Kripto Turun, Imbas Binance dan Ethereum Foundation?
Di sisi lain, banyak faktor yang berpengaruh dalam pergerakan harga juga sentimen bearish yang terjadi di Binance ini. Salah satunya adalah minat terhadap exchange-traded funds (ETF) Ethereum yang naik, menunjukkan adanya permintaan dari institusi untuk berinvestasi di Ethereum.
Selain itu, Ethereum Foundation, organisasi non-profit yang mendanai pengembangan teknologi yang berhubungan dengan Ethereum baru-baru ini juga memindahkan 100 token ETH ke CowSwap untuk kemudian ditukar dengan stablecoin DAI. Jumlah tersebut setara dengan Rp5,9 miliar.
Secara keseluruhan, Ethereum Foundation telah menjual setara Rp193,4 miliar ETH tahun ini, atau sekitar 4.366 token ETH, menurut data analisis on-chain yang dilakukan Lookonchain di atas.
Ethereum Foundation sendiri pernah menjual ETH ketika nilainya mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yaitu Rp77,7 juta. Waktu itu, Ethereum Foundation menjual 20 ribu token ETH ke exchange Kraken dan kemudian menjual lagi 35 ribu token ETH ke exchange yang sama setelah co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, menyebut bahwa pasar kripto dapat berbalik arah.
Dengan berbagai sentimen negatif dan jual menjual aset, analis seperti CryptoBullet tetap optimistis dengan pergerakan harga dari Ethereum ini. Menurutnya, penurunan yang terjadi saat ini cukup sehat dan wajar untuk pasar ETH.
Baca juga: Ethereum Foundation Jual ETH Senilai US$1,49 Juta
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.