
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 5 min read
Aplikasi MetaMask sempat menghilang dari App Store, toko aplikasi milik Apple, pada 14 Oktober 2023. Tak selang beberapa lama, Metamask telah kembali ke App Store. Penghapusan yang tidak dijelaskan ini menimbulkan kekhawatiran oleh komunitas kripto.
Pada 14 Oktober 2023, melalui sebuah post dari akun resmi pada platform X, MetaMask mengumumkan bahwa aplikasinya pada App Store tidak dapat diunduh sementara.
👋 FYI: We're aware that MetaMask isn't currently available for download on the App Store. 😟 This is and not related to anything malicious and our team is working hard to resolve it ASAP.
— MetaMask 🦊🫰 (@MetaMask) October 14, 2023
MetaMask memastikan bahwa penghapusan ini tidak terkait dengan aktivitas mencurigakan yang terkait dengan aplikasi. Selain itu, penyedia wallet ini memperingatkan untuk berhati-hati terhadap aplikasi palsu yang mungkin muncul pada App Store.
Tak lama setelah itu, App Store mengembalikan aplikasi tanpa memberikan penjelasan resmi atas penghapusan awalnya.
Hal ini bukanlah kali pertama MetaMask menghadapi masalah semacam ini dengan penyedia toko aplikasi. Pada tahun 2019, MetaMask sempat dihentikan dari Google Play Store karena pelanggaran kebijakan.
Spekulasi di kalangan komunitas kripto menghubungkan penghapusan ini dengan kebijakan biaya 30% untuk unduhan aplikasi dan pembelian dalam aplikasi dari App Store.
Founder Solana, Anatoly Yakovenko, berpendapat bahwa sepertinya diperlukan alternatif toko aplikasi untuk menghindari kejadian seperti yang terjadi pada MetaMask.
It’s like we need an alternative app store or something. I feel like it’s going to take an act of Congress to force side loading apps on all “operating systems”. https://t.co/53JGiwBtma
— toly 🇺🇸 (@aeyakovenko) October 14, 2023
Seorang yang populer di komunitas kripto, Adam Cochran berpendapat bahwa penghapusan ini mungkin terkait dengan penambahan Stripe sebagai metode pembayaran oleh MetaMask, yang dimana App Store memiliki metode pembayaran native yakni Apple Pay. Ia juga menyebut Apple memiliki persyaratan yang aneh terkait pemilihan metode pembayaran dalam aplikasi.
Wonder if this has to do with them adding stripe purchasing the other day? (Although that might have been desktop only)
— Adam Cochran (adamscochran.eth) (@adamscochran) October 14, 2023
Apple has a lot of weird requirements on payment processing on which processors can be used with which features vs requiring apple pay. https://t.co/fWJTAHhevL
Perlu dicatat bahwa berbagai aplikasi terkait kripto seperti Coinbase Wallet, sebelumnya juga pernah menghadapi tantangan dengan App Store. Apple juga menghapus platform media sosial terdesentralisasi Damus dari App Store. Selain itu, Uniswap melaporkan kesulitan dalam mendapatkan izin di App Store sebelum April 2023.
Baca juga: Pembaruan Metamask Wallet Picu Kontroversi Soal Privasi
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.