Berita Regulasi · 6 min read

Deutsche Bank: Mata Uang Digital Bank Sentral Akan Gantikan Uang Tunai!

Deutsche Bank (DB), lembaga perbankan terbesar di Jerman, yakin keberadaan mata uang digital bank sentral (CBDC) akan menggantikan uang tunai di masa depan.

Deutsche Bank Research menerbitkan laporan baru berjudul “What we must do to rebuild” pada 10 November lalu. Laporan tersebut berisikan estimasi ekonomi dan proposal dalam membantu ekonomi global yang dilanda pandemi virus corona.

Revolusi Mata Uang Digital

Laporan tersebut menyatakan pandemi Covid-19 ini telah mempercepat revolusi uang digital. Menurut pihak DB, revolusi ini pada akhirnya akan memungkinkan CBDC seperti yuan digital China atau e-krona Swedia untuk menggantikan uang tunai dalam jangka panjang.

Selain itu, DB juga meminta pemerintah dan perusahaan swasta lain di Jerman untuk mencari alternatif selain kartu kredit, dengan menyatakan:

“Pembatasan sosial yang dilakukan di seluruh dunia dan sikap jaga jarak sosial meningkatkan penggunaan kartu dibandingkan dengan uang tunai. Untuk merespon lebih lanjut, perusahaan dan pembuat kebijakan seharusnya merancang alternatif pada kartu kredit dan menghapus biaya perantara. […] Untuk saat ini, sistem pembayaran digital regional harus diutamakan. Dalam jangka panjang, mata uang digital bank sentral akan menggantikan uang tunai. “

Laporan ini juga memperingatkan para pemangku kebijakan Eropa terkait dengan risiko yang ada jika mereka tidak dengan segera mengembangkan proyek mata uang digital mereka sendiri sebagai respon terhadap kemajuan sistem pembayatan di China dan Swedia.

Baca juga: Visa Gunakan Blockchain, Bantu Integrasi Mata Uang Digital Bank Sentral 

Pihak bank juga berpendapat, ketertinggalan ini akan memaksa penerapan kebijakan yang seharusnya dilakukan penggerak pertama:

“Jika negara lain tidak mengejar hal ini, mereka mungkin akan terpaksa mengadopsi mata uang digital dan kebijakan negara lain sebagai media pembayaran.”

Solusi Mata Uang Digital

DB juga  meminta Eropa mengembangkan solusi mata uang digital untuk memperkuat Euro dan geopolitik yang ada. “Untuk melakukan ini, kita harus memiliki solusi pembayaran Eropa yang independen,” tulis Deutsche Bank Research.

Meskipun Deutsche Bank mendorong percepatan pengembangan mata uang digital global, sejumlah negara belum mau terburu-buru untuk menerbitkan CBDC.

Pada bulan Oktober 2020, Jerome Powell dari Federal Reserve Amerika Serikat menyatakan, AS tidak memiliki kekhawatiran terkait dengan negara lain yang sudah menerbitkan CBDC. Ketua Fed itu mengatakan, pemerintah AS tidak akan membuat keputusan untuk mengeluarkan dolar digital sampai risiko terkait CBDC seperti serangan dunia maya dan privasi rampung.

Selain itu, pejabat di Selandia Baru dan Rusia juga menyatakan sikap yang sama dan menyatakan akan mengambil pendekatan lebih dalam.

Informasi ini dapat dibaca kembali di sini

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.