
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 8 min read
Beberapa waktu lalu, pengamat cryptocurrency mengkritik Ethereum karena keterbatasannya dalam memproses jumlah transaksi yang begitu banyak dalam waktu singkat. Selain itu, para pengamat mengidentifikasi masalah ini sebagai hambatan terbesar untuk pengadopsian. Karena kritik inilah, Vitalik Buterin berusaha membangun sebuah solusi untuk proyek Ethereum-nya agar dapat menjadi lebih efisien.
Kemudian baru-baru ini, dalam sebuah cuitan pada Twitter pribadinya, Vitalik Buterin memberikan bocoran mengenai perkembangan tersebut. Ia memuji peluncuran berbagai Solusi Layer 2 yang sukses pada jaringan Ethereum. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa “penerapan awal strategi penskalaan Layer 2 Ethereum ‘pada dasarnya’ telah berhasil.” Ia juga menjelaskan beberapa perkembangan dan tantangan terbaru yang nantinya akan dihadapi.
Menurut posting Buterin, sistem yang “hampir siap ini” sebagian besar terbatas pada pembayaran dan pertukaran desentralisasi (DEX). Namun, ia menjelaskan bahwa token transfer / DEX berkontribusi pada sebagian besar aktivitas Ethereum saat ini dan Tether menjadi salah satu stablecoin yang paling terkemuka.
Lebih lanjut, Buterin mengatakan bahwa aplikasi ini bisa cocok untuk diimplementasikan pada rollup dan plasma, tetapi juga bisa menghadirkan tantangan adopsi bagi pengguna.
Sebagai contoh, pengguna harus mencari cara untuk menyimpan koin dalam rollup atau plasma dan juga harus mengembangkan kepercayaan pada operator Layer 2 untuk tidak mencuri dana.
Bahkan jika operator Layer 2 menghilang, Buterin juga menjelaskan bahwa pengguna pastinya akan ingin tahu apakah mereka dapat menarik dana sesegera mungkin, yang mungkin akan menggunakan teknologi rollup ZK. Dia juga menyarankan agar setiap perusahaan Layer 2 melakukan pengujian di mana tim mematikan semua komponen terpusat untuk memverifikasi apakah nantinya ekosistem masih dapat pulihkan setelahnya.
Baca juga: Apakah Ethereum 2.0 Akan Tetap Rilis pada Juli 2020 Nanti?
Tweet Vitalik muncul di tengah-tengah penundaan perilisan penuh ETH 2.0. Mereka tidak mengabaikan kenyataan bahwa banyak tim telah berinteraksi dengan testnet Ethereum 2.0 Schlesi.
Sejauh ini, tim pengembang, termasuk PegaSys, Nimbus, dan lainnya, telah memberikan tanggapannya pada cuitan masing-masing seputar kontribusi mereka pada proyek Ethereum 2.0. Prysmatic Labs telah meluncurkan testnet Ethereum 2.0 melalui klien Prysm, yang berisi dua komponen. Komponen tersebut terdiri dari klien jaringan Beacon dan klien Validator yang bertanggung jawab untuk memproduksi blok baru dan pengesahan dalam masing-masing jaringan. Etherscan juga telah merilis Explorer Beacon Chain 2.0 Ethereum.
Masih harus dilihat bagaimana ini akan mempengaruhi harga Ethereum, hal ini terutama karena menurut data baru sekitar 77% dari ETH dalam akun yang dimiliki secara eksternal (EOA) tidak bergerak dalam enam bulan terakhir..
Informasi selengkapnya dapat dibaca di sini
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.