Berita Altcoins · 7 min read

Kunci $400 Juta dalam Protokol, Token DeFi YAM Finance Temukan Bug

YAM Finance, sebuah eksperimen tata kelola keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang mengunci modal sekitar 400 juta USD atau setara dengan Rp5,9 Triliun pada kapitalisasi pasarnya pekan ini, mengungkapkan adanya bug (kekurangan) dalam dasar protokolnya. 

Akhirnya, pihak pengembang mengambil alih masalah ini dengan melakukan upaya rebase atau membangun kembali tata kelola dalam sistemnya. Disinyalir hal ini dilakukan karena adanya bug (kekurangan) di dalam smart contract dari YAM Finance ini.

Proyek ini akan memastikan bahwa pasokan token tetap aman dan membuat nilainya di dalam jaringan tetap stabil. Hal ini juga akan tetap mengikuti tren terkait dengan yield farming atau menaruh semacam modal di dalam smart contract tertentu untuk kemudian dipinjamkan pada pengguna lain untuk mendapatkan return dalam tingkat kapitalisasi yang menarik (dalam kasus YAM, 10,000% dalam setahun).

Upaya dari Pengembang YAM Finance

Menjelang rebasenya pengembang menemukan adanya kekurangan dalam smart contract yang justru “mencetak terlalu banyak cadangan” token daripada menyeimbangkan kembali pasokan.

Semula, hal tersebut tidak terdeteksi dan 160.000 YAM diserukan agar tetap berada pada smart contract tersebut serta, akan tetap ada pembagian reward pada farmers dan juga benefactors ketika target terpenuhi. 

Kemudian, jaringan menemukan kekurangan-kekurangan lain pada dasar jaringan. Hal ini membuat smart contract tersebut ada kemungkinan untuk tidak berfungsi sebagaimana mestinya, terlepas dari sudah ada 160.000 YAM di dalam jaringan.

“Kami akan segera menyelidiki potensi kekurangan (dalam protokol) yang kemungkinan dapat menyebabkan pelaksanaan proposal terganggu,” cuitan YAM Finance di Twitter.

Tim pengembang juga menambahkan, 

“Yang menjadi isu di sini sama seperti sebelumnya: yCRV (token jamunan) yang terakumulasi dalam cadangan selama rebase berisiko mengalami hambatan jika perintah tidak dapat menjalankan proposal dengan baik.”

Pengembang proyek dengan nama samaran, “Belmore” mengungkapkan permintaan maafnya di Twitter atas situasi ini.

Kelanjutan Proyek YAM Finance

Meskipun demikian, Komunitas YAM Finance tetap mendukung adanya proyek ini, dan konsensus menetapkan masalah ini sebagai eksperimen berisiko tinggi dan bukan bentuk dari proyek penipuan.

“Kami hidup dan belajar. YAM sangat luar biasa, eksperimen yang bermanfaat diluar apapun hasilnya,” ujar Hudson James, pengembang Ethereum Foundation.

Kelanjutan dari proyek tersebut masih tidak pasti untuk saat ini. Skenario terburuknya adalah token YAM, yang saat ini bernilai $12 akan menjadi tidak berharga.

Informasi ini dapat dibaca kembali di sini

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.