
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Indeks Harga Konsumen (CPI) inti AS untuk Februari menunjukkan kenaikan moderat, memberikan sedikit harapan bagi para investor di Amerika Serikat. Namun, harga aset kripto justru tidak bergerak banyak.
Dikutip dari laporan Reuters pada Rabu (12/3/2025), CPI naik lebih rendah dari perkiraan sebesar 0,2%, mencapai 2,8% pada Februari setelah sebelumnya meningkat 0,5% pada Januari. Secara tahunan, CPI mencatatkan kenaikan 2,8%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 3,0% pada Januari.
Sebelumnya, para ekonom yang disurvei oleh Reuters memprediksi CPI akan naik sebesar 0,3%, yang akan membawa inflasi tahunan menjadi 3,1%, namun hasilnya justru sedikit lebih rendah dari perkiraan tersebut.
Baca juga: DPR AS Sepakat Cabut Aturan Broker DeFi Kontroversial
Meskipun angka inflasi yang lebih baik dari perkiraan ini, data dari CoinMarketCap pada Kamis (13/3/2025) menunjukkan bahwa Bitcoin (BTC) hanya mencatat kenaikan moderat sekitar 1% dan bergerak di kisaran harga US$83.730. Secara mingguan, harga Bitcoin masih mencatat penurunan lebih dari 7%.
Selain itu, Ether (ETH), aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, juga belum berhasil menembus level harga di atas US$2.000, dengan harga terkini berada di kisaran US$1.900. Sementara itu, XRP (XRP), Solana (SOL), dan Cardano (ADA) mencatatkan kenaikan hanya sekitar 1% hingga 3%.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto hanya naik sekitar 1%, mencapai total US$2,71 triliun.
Menurut laporan Cointelegraph, Crypto Research Strategist di 21 Shares, Matt Mena, mengungkapkan bahwa data inflasi yang melambat meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini, yang dapat menyuntikkan likuiditas yang sangat dibutuhkan ke pasar dan mendorong harga aset berisiko lebih tinggi.
“Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga meningkat dengan cepat, pasar kini memperkirakan ada peluang sebesar 31,4% untuk pemangkasan pada Mei, yang meningkat lebih dari tiga kali lipat dari bulan sebelumnya. Sementara itu, ekspektasi untuk tiga kali pemangkasan suku bunga pada akhir tahun melonjak lebih dari lima kali menjadi 32,5%, dan empat kali pemangkasan melesat dari hanya 1% menjadi 21%,” ujar Mena.
Adapun, Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan pada beberapa kesempatan bahwa bank sentral tersebut tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, sebuah pandangan yang juga didukung oleh Gubernur The Fed, Christopher Waller.
Dalam sebuah pidato yang disampaikan pada 17 Februari 2025 di New South Wales University di Austalia, Waller mengatakan bahwa bank sebaiknya menunda pemangkasan suku bunga hingga inflasi benar-benar menurun.
Komentar ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan analis pasar, yang berpendapat bahwa ketidakhadiran pemangkasan suku bunga bisa memicu bear market dan menyebabkan harga aset jatuh.
Baca juga: Standard Chartered: Pergerakan Bitcoin Ikuti Tren Aset Berisiko
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.