Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Aset Kripto · 5 min read
Senin malam (16/10/2023) pukul 20.35 WIB, jagat kripto dihebohkan dengan publikasi cuitan singkat dari media kripto global Cointelegraph yang menuliskan bahwa ETF Bitcoin spot miliki BlackRock telah disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Harga Bitcoin pun merespon dengan cepat dengan melesat naik hingga menyentuh dari level US$27.000 ke level US$30.000 dalam waktu kurang dari 30 menit usai berita itu dipublikasi.
Unggahan Cointelegraph itu pun dikomentari oleg analis ETF Bloomberg, James Seyffart. Ia menyatakan keraguannya atas berita tersebut karena tak adanya bukti konkret dan pernyataan resmi dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Keraguan akan berita tersebut pun mulai ramai digaungkan di tengah berita persetujuan yang terus menyebar.
Ketika muncul banyak pertanyaan, jurnalis dari Fox Business, Eleanor Terret, mendapatkan konfirmasi dari pihak BlackRock yang menyatakan bahwa BTC ETF spot belum disetujui dan masih dalam pemeriksaan.
Unggahannya pun berhasil membuat berita persetujuan ETF mereda dan berbalik arah bahwa apa yang dikabarkan oleh Cointelegraph adalah berita palsu. Cuitan Cointelegraph terkait hal tersebut pun telah dihapus.
Imbasnya, dalam waktu sangat cepat, Bitcoin jatuh kembali ke level US$27.000 dan menyebabkan lebih dari US$67 juta dilikuidasi di pasar futures dalam waktu satu jam dan lebih dari US$185 juta dalam 24 jam terakhir, dengan posisi short mendominasi likuidasi.
Menurut postingan X oleh Lookonchain, beberapa trader kripto mengalami kerugian dengan membeli Bitcoin karena cuitan Cointelegraph itu. Tercatat bahwa ada pemegang Bitcoin besar menghabiskan US$600.000 untuk membeli 20,5 WBTC dan kemudian menjualnya hanya dengan US$563.000 setelah berita tersebut dibantah.
Sementara itu, Cointelegraph telah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas berita salah yang mereka kabarkan. Menurut media tersebut, tim mereka kurang melakukan konfirmasi dan adanya kesalahan prosedur.
Berita salah mengenai persetujuan ETF Bitcoin spot itu setidaknya memberikan gambaran apa yang bakal terjadi jika hal tersebut benar-bener disetujui, yakni harga BTC yang akan mengalami kenaikan signifikan.
Kendati demikian, disetujui atau tidaknya aplikasi Bitcoin ETF Spot kemungkinan baru akan terjadi tahun depan. Analis ETF dari Bloomberg James Seyffart memprediksi bahwa persetujuan ETF Bitcoin spot kemungkinan akan dilakukan pada kuartal keempat tahun depan. Ia memperkirakan peluang disetujuinya ETF Bitcoin spot sebesar 95%.
Seyffart mengungkapkan dua skenario terkait tindakan SEC terhadap ETF Bitcoin spot. Pertama, SEC mengizinkan perubahan GBTC menjadi ETF Bitcoin spot karena keputusan pengadilan sebelumnya menyatakan bahwa tidak masuk akal untuk membahas manipulasi pasar tetapi di sisi lain SEC telah mengizinkan ETF Bitcoin berjangka.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.