Berita Bitcoin · 6 min read

Harga Bitcoin Justru Naik $500 Menyimpang dari Jatuhnya Ekuitas

Bitcoin menampakan peningkatan pada hari Senin, 30 Maret 2020 meskipun terdapat pembaruan penghindaran risiko di pasar tradisional.

Cryptocurrency teratas berdasarkan nilai pasar itu menerima tawaran mendekati $ 5.850 selama jam perdagangan Asia dan naik sekitar $500 hingga $6.344 pada pukul 07:11 waktu UTC. Pada waktu peluncuran, harga rata-rata global yang dihitung menggunakan Indeks Harga Bitcoin CoinDesk, naik 7% masuk pada posisi $6.290.

Bitcoin masih memiliki banyak penggemar meskipun saham di Asia merosot di samping kerugian dalam S&P 500 berjangka, mungkin karena kekhawatiran baru dari sistem lockdown berkepanjangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 di seluruh dunia.

Presiden AS, Donald Trump dengan tiba-tiba mengumumkan tentang kembali pada kehidupan normal di beberapa bagian AS menyusul dengan libur Paskah dan memperpanjang aturan “menjaga jarak” hingga April mendatang. Hal ini memaksa pasar mempertimbangkan kemungkinan perlambatan ekonomi yang lebih dalam pada perekonomian di seluruh dunia.

Pasar ekuitas Eropa juga mengalami perdagangan di zona merah pada waktu peluncuran, dengan FTSE 100 Inggris dan Indeks CAC Perancis melaporkan penurunan sebesar 0,5%.

Baca juga: Harga Bitcoin Rebound ke $6000, Trader Incar Gap di Pasar Berjangka

Bitcoin Berbeda?

Bitcoin memberikan kinerja yang positif ketika saham menderita, memberikan kegembiraan bagi para investor dan analis yang percaya bahwa cryptocurrency adalah aset aman seperti emas.

Namun, hal ini masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa cryptocurrency terpisah dari ekuitas. Lagipula, korelasi 90 hari antara harga bitcoin dan S&P 500 naik menjadi 0,52 awal bulan ini, level tertinggi dalam catatan menurut Arcane Research.

Lebih lanjut, dengan adanya wabah Covid-19 yang sepertinya tidak menunjukan tanda-tanda akan melambat dalam waktu dekat, investor tetap dapat memegang uang tunai (USD).

Penganalisa pasar di Goldman Sachs percaya kejatuhan ekonomi di dunia Barat baru saja dimulai. Sementara itu, bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia tampaknya kehabisan amunisi, setelah mengeluarkan seluruh senjatanya selama beberapa minggu terakhir. 

Akibatnya, krisis likuiditas lain yang terlihat dalam beberapa minggu lalu tidak dapat dikesampingkan. Dalam hal ini, Bitcoin dapat kembali merasakan penurunan di samping aksi jual yang ada pada pasar saham. 

Beberapa tokoh penganalisa pasar berpikir bahwa Bitcoin dapat segera terlepas dari pasar tradisional karena para trader dan institusi makro telah mencairkan simpanan mata uang kripto mereka.

“Kami pikir korelasi dengan pasar tradisional akan berkurang sekarang karena sebagian besar investor kelas aset silang telah terjual habis,” cuit Richard Galvin, CEO Digital Asset Capital Management.

Data pasar derivatif menunjukan institusi yang kemungkinan telah keluar dari pasar. Minat terbuka pada Bitcoin berjangka yang terdaftar di seluruh dunia telah menurun hampir 50% dari yang paling tertinggi mencapai $5 Miliar di pertengahan Februari.

Galvin menambahkan bahwa “bank sentral yang membangkitkan dan berpotensi inflasi serta respons yang berpengaruh” dapat menjadi pertanda baik bagi bitcoin.

Sementara itu, Jehan Chu, salah satu pendiri dan mitra pengelola di Kinetic Capital, mengatakan rencana pelonggaran kuantitatif Bank Sentral harus mencegah penurunan harga Bitcoin di masa depan seperti yang terlihat di awal bulan ini.

Bank Sentral AS mengumumkan rencana pembelian aset tidak terbatas pada Senin lalu untuk mengatasi dampak ekonomi dari wabah virus. Sementara, Kongres AS menyetujui rencana fiskal stimulus $2 Triliun pada hari Jumat yang segera ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Trump.

“Menghindari guncangan dari bencana yang berdampak lebih lanjut pada perekonomian, saya berharap Bitcoin akan rally lebih cepat dan lebih keras lagi pada pasar,” kata Chu kepada CoinDesk.

Apa Kata Grafik?

Bias tetap masih di bawah meski harga melambung dari $5.850 ke $6.350, karena kenaikan Channel yang telah terkonfirmasi pada hari Jumat.

Grafik dalam 4 Jam

BTC 4H 2 775x350 1

Langkah meyakinkan di atas garis resistensi horizontal $6.342 digunakan untuk membatalkan breakdown dan membuka posisi untuk pengujian resistensi ulang di $7.000

Grafik Mingguan  

download 2 2 775x350 1

Bitcoin gagal ditutup di atas dukungan resistensi terdahulu di $6.425 minggu lalu. Kegagalan ball di rintangan utama, ditambah candlestick mingguan berturut-turut dengan perkiraan waktu yang panjang menunjukan sikap sell on rise. Hal ini juga menunjukan resistensi ke arah bawah. 

Bitcoin kemungkinan akan meluncur kembali ke $5.000 jika pembeli gagal mempertahankan posisi terendah Asia $5.850

Prospek sesuai grafik mingguan akan berubah bullish ketika harga naik ke $7.000

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.