Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 5 min read
Perubahan nama Fantom menjadi Sonic telah selesai dengan peluncuran mainnet Sonic ke publik. Kini pengguna dapat menjembatani dan mengubah native token Fantom, FTM, menjadi native token Sonic, S.
Sonic adalah Layer 1 yang kompatibel dengan EVM, menawarkan hingga 10.000 transaksi per detik (TPS) dan kompatibel dengan penyedia dompet utama termasuk Metamask, Rabby, dan OKX.
Sonic akan menjadi penerus Fantom, yang menurut DefiLlama, mengumpulkan nilai tertinggi sepanjang masa sebesar US$8 miliar atau sekitar Rp130,2 triliun dalam nilai total yang terkunci (TVL) pada tahun 2022. Namun, Fantom digembar-gemborkan menyimpan rata-rata US$100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun dalam TVL sepanjang tahun 2024.
Menurut blog Sonic Labs, pemilik FTM dapat bermigrasi ke Sonic dan mengonversi token FTM mereka menjadi token asli chain baru, S, dan memulai ekosistemnya. Staking token S juga tersedia, dengan tata kelola yang masih “segera hadir”.
Selain itu, juga akan hadir airdrop S kepada pengguna, dengan 190 juta S, atau sekitar 6% dari total pasokan, senilai US$260 juta atau sekitar Rp4,2 triliun pada saat artikel ini ditulis. Airdrop S akan didistribusikan berdasarkan “Sonic Points” untuk pengguna pasif dan aktif.
Token FTM sendiri baru-baru ini mencapai harga US$1,4 atau sekitar Rp22 ribu, harga tertinggi yang dicapai token tersebut sejak 2022. Kenaikan harga tersebut karena mengantisipasi peningkatan Sonic, bahkan sampai melampaui kapitalisasi pasar US$4 miliar atau sekitar Rp65,1 triliun pada awal Desember.
CEO Sonic Labs, Michael Kong, dalam sebuah postingan di X mengungkapkan, Sonic merupakan puncak dari lebih dari dua setengah tahun kerja keras tim teknis, yang mendesain ulang dan mengoptimalkan seluruh execution stack Opera Chain, serta banyak peningkatan lainnya seperti pada database dan penyimpanan. Hal ini membuat pengoperasian node menjadi jauh lebih mudah dan lebih murah.
Dipimpin oleh Hashed Fund dan menampilkan “angels” seperti Satni Kulechov dari Aave, dan Robert Leshner dari Compound Finance, Sonic berhasil mengumpulkan US$10 juta atau sekitar Rp162,7 miliar dalam putaran strategis pada bulan Mei.
Baca juga: Fantom Foundation Perkenalkan Sonic Chain dan Token Baru
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.