Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 8 min read
Ada banyak optimisme terkait dengan peluncuran Ethereum 2.0 dan migrasi dari model verifikasi Proof-of-Work ke Proof-of-Stake.
Jika melihat kembali kegunaan dan fungsionalitas dari jaringan Ethereum, ini sama ketika melihat penggunaan massal blockchain utama lainnya seperti Bitcoin.
Dibandingkan harga terdahulu, saat ini Ethereum secara signifikan telah mampu membuat transaksi di dalam jaringan menjadi lebih murah dibandingkan dengan Bitcoin, mengenakan biaya rata-rata Rp425 untuk transaksi Ethereum biasa.
Menurut Crypto Fees, saat ini jaringan Ethereum hanya memproduksi biaya di kisaran $1,6 juta dibandingkan dengan Bitcoin $895.000. Serta, rata-rata biaya tujuh hari, Ethereum mencatatkan $2,43 juta dibandingkan dengan Bitcoin $1,97 juta.
Perbandingan penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah biaya transaksi dalam melakukan transaksi Bitcoin serta jumlah total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Seperti yang dinyatakan di atas, rata-rata biaya Ethereum dari beberapa minggu terakhir adalah sekitar Rp4.250 dan hanya perlu waktu sebentar untuk menyelesaikan sebuah transaksi (dengan asumsi biaya gas cukup tinggi).
Di sisi lain, pengguna Twitter @antiprosynth menunjukkan, biaya transaksi Bitcoin rata-rata sekitar Rp82.000, dan dapat memakan waktu hingga satu jam sebelum transaksi benar-benar diverifikasi dan diselesaikan.
Saat mempertimbangkan perbedaan harga biaya transaksi utama antara Bitcoin dan Ethereum, penting untuk dipahami meskipun harga transaksi Ethereum jauh lebih rendah, total biaya yang dibayarkan jauh lebih tinggi daripada Bitcoin.
Metrik ini mengindikasikan jumlah transaksi yang terjadi di jaringan Ethereum secara besar-besaran melebihi Bitcoin, dan menghasilkan biaya yang jauh lebih banyak kepada validatornya sekaligus membebankan biaya yang lebih sedikit kepada penggunanya untuk melakukan transaksi ini.
Lantaran Ethereum baru-baru ini mengganti mekanisme verifikasi bukti kepemilikan, lebih banyak pengguna akan dapat mengambil bagian dalam melakukan stake dan validasi agar membuat keamanan lebih kuat.
Fokus dari migrasi dari ETH 1.0 ke ETH 2.0 adalah untuk mengurangi biaya transaksi serta waktu transaksi.
Informasi ini dapat dibaca kembali di sini
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.