Berita Blockchain · 6 min read

Dubai Rilis Platform Data Nasional Berbasis Blockchain

Departemen Pembangunan Ekonomi Dubai (DED) dan bank milik pemerintah Emirates NBD meluncurkan sebuah platform bernama Platform KYC Blockchain UEA, yang diatur sebagai sistem nasional dalam bertukar data pelanggan terverifikasi.

120 Perusahaan Lokal Sudah Terdaftar

Sejak pertama kali terungkap ke publik pada Febuari 2020 lalu, platform blockchain ini memang dirancang untuk membuka kunci orientasi digital pelanggan, fungsi rekening bank secara instan, dan berbagai data KYC yang sudah terverifikasi antara otoritas lisensi dan lembaga keuangan. 

Dalam sebuah laporan 28 Juli 2020, DED dan Emirates NBD menyatakan sudah ada sekitar 120 perusahaan yang terdaftar dengan bank dan rekening aktif dalam platform tersebut. 

Menurut pengumuman tersebut, Emirates NBD merupakan bank pertama yang mendaftarkan diri saat platform tersebut diluncurkan. Nantinya, bank-bank ini akan fokus di dalam perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, untuk memungkinkan mereka masuk secara digital. Mereka juga dapat langsung membuka rekening bank melalui E20 Digital Business Bank milik Emirates NBD.

Selama tahap pertama proyek tersebut, Perekonomian Dubai akan beralih dengan memindahkan semua lisensi perdagangan aktif ke dalam platform blockchain, dengan jumlah sekitar 40% dari semua lisensi perdagangan aktif di UAE.

Baca juga: Analis Blockchain: Bitcoin Dapat Hentikan Krisis Keuangan Masa Depan

Selaras dengan Visi Pemerintah Terkait Digitalisasi

Dilansir dari laporan sebelumnya, proyek ini didukung oleh otoritas lokal utama, termasuk Bank Sentral UEA dan kantor inovasi yang didukung pemerintah, Smart Dubai. Menurut DED dan Emirates NBD, platform ini akan segera menghadirkan layanan sejumlah bank termasuk Bank Komersial Dubai, Bank Komersial Abu Dhabi, HSBC, dan RakBank.

Omar Bushahab, kepala eksekutif pendaftaran bisnis dan sektor perizinan di DED, menegaskan bahwa Platform KYC Blockchain UEA ini sejalan dengan seruan pemerintah terkait dengan digitalisasi. Dia berkata:

“Ini menandai tonggak penting dalam pembangunan ekosistem UEA dalam berbagi data KYC dan digital onboarding instan perusahaan oleh lembaga keuangan. Hal ini juga sejalan dengan visi pemerintah terkait dengan digitalisasi dan strategi tanpa kertas sebagai strategi penting yang memungkinkan pertumbuhan dan keberlanjutan. “

UAE muncul sebagai yurisdiksi global utama dalam beberapa tahun terakhir dengan sikap positif terhadap industri blockchain dan crypto. Awal tahu ini saja, Abu Dhabi Islamic Bank dilaporkan menjadi bank syariah pertama yang melakukan transaksi distribusi keuangan perdagangan menggunakan teknologi blockchain. Pasar Global Abu Dhabi, pusat keuangan internasional dan zona bebas juga dilaporkan bersiap untuk memulai perdagangan aset crypto pada tahun 2020.

Informasi ini dapat dibaca kembali di sini

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.