Harga · 5 min read

Solana Berpotensi Reli ke US$200, Ini Dua Indikator Pendukungnya

solana
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Solana (SOL), aset kripto terbesar kelima di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, mencatat lonjakan harga signifikan sebesar 22% dalam sepekan terakhir. Puncaknya terjadi pada 14 Mei 2025, saat SOL diperdagangkan di level tertinggi mingguan sekitar US$184.

Kenaikan ini terjadi seiring dengan euforia pasar altcoin yang dipicu oleh keberhasilan Bitcoin menembus batas psikologis US$100.000. Meskipun begitu, harga SOL belum berhasil menembus dan bertahan di atas level resistance US$185.

Grafik harga Solana dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Laporan Cointelegraph baru-baru ini menunjukkan bahwa masih ada ruang kenaikan, dengan dua indikator utama termasuk data derivatif dan onchain yang menyiratkan peluang SOL untuk menembus US$200.

Baca juga: Proyek NFT Solana Ini Bidik Pembelian Bunker Bersejarah di Inggris

TVL Solana Lampaui Ekosistem Ethereum

Solana menunjukkan keunggulannya dalam hal fundamental jaringan. Salah satu buktinya adalah Total Value Locked (TVL) di ekosistem DeFi Solana yang saat ini telah mencapai US$9,65 miliar menurut data DefiLlama.

Jumlah tersebut melampaui total gabungan TVL dari berbagai jaringan Layer-2 Ethereum, seperti Base, Arbitrum, dan Optimism. Bahkan, Solana juga unggul dibanding BNB Chain.

DeFi TVL tiap jaringan saat ini. Sumber: DeFiLlama

Pertumbuhan TVL ini didorong oleh peningkatan aktivitas di sejumlah protokol utama di ekosistem Solana, seperti DEX Raydium yang naik 78% dalam 30 hari terakhir, protokol liquid staking Jito yang meningkat 41%, serta Marinade yang melonjak 56%.

Pendapatan Jaringan Menguat, Permintaan SOL Kian Stabil

Peningkatan TVL biasanya tidak serta-merta meningkatkan permintaan terhadap token native jaringan, apalagi jika biaya transaksi relatif rendah. Namun, Solana justru mencatat pertumbuhan pendapatan yang menjanjikan.

Dalam 30 hari terakhir, data DeFiLlama menunjukkan bahwa pendapatan dari biaya transaksi Solana tercatat mencapai US$43,3 juta, jauh meninggalkan Layer-1 Ethereum yang hanya mengumpulkan US$24,9 juta.

Dengan sekitar 65% suplai SOL yang saat ini dikunci dalam staking, tekanan penawaran semakin rendah, menciptakan kondisi bullish bagi harga. Kenaikan pendapatan dari aplikasi terdesentralisasi (DApp) juga memperkuat sinyal bahwa minat terhadap ekosistem Solana semakin tinggi.

Pendapatan DApps jaringan Solana vs. biaya chain. Sumber: DefiLlama

Baca juga: Fitur Baru ChatGPT Picu Lonjakan Meme Coin Bertema Ghibli di Solana

Indikator Futures Tunjukkan Optimisme

Di samping data onchain, salah satu indikator sentimen pasar yang diamati analis adalah funding rate dari kontrak perpetual futures SOL. Saat ini, funding rate tahunan SOL berada di kisaran 8%, yang menandakan posisi netral ke arah positif. Artinya, pelaku pasar yang memegang posisi long masih cukup percaya diri terhadap kelanjutan tren naik.

Kendati demikian, harga SOL saat ini masih tertinggal sekitar 40% dari rekor tertingginya sepanjang masa sebesar US$295 yang tercapai pada Januari 2022. Ini menunjukkan bahwa belum ada euforia pasar yang berlebihan, justru memberi ruang bagi potensi kenaikan berkelanjutan.

Apa yang Bisa Jadi Katalis Berikutnya?

Meskipun belum ada katalis besar yang benar-benar menggerakkan harga SOL secara signifikan, pasar mulai berspekulasi terhadap sejumlah skenario menarik yang bisa jadi pemicu berikutnya. Salah satunya adalah potensi persetujuan ETF Solana spot di Amerika Serikat. Jika terjadi, ini bisa membuka pintu arus modal institusi secara masif ke dalam ekosistem Solana, seperti yang sebelumnya terjadi pada Bitcoin.

Selain itu, mulai muncul wacana dari beberapa negara bagian di AS yang mempertimbangkan untuk menjadikan SOL sebagai bagian dari cadangan strategis aset digital mereka, serta tren tokenisasi Real World Asset (RWA) di jaringan Solana, yang bisa membuka pasar baru dan meningkatkan adopsi institusional.

Baca juga: Kanada Bersiap Luncurkan ETF Solana Spot Pertama

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.