Berita Blockchain · 8 min read

Cina Pakai Blockchain di Perang Dagang, AS Makin Tertinggal

Perang dagang yang terjadi antara Amerika dan Cina kian memanas, namun saat ini nampaknya Cina lebih unggul.

Setelah dipisahkan dari mitra dagang terbesarnya, perusahaan-perusahaan Cina mulai mengeksplorasi banyak pilihan untuk memperoleh keuntungan di Afrika dan Timur Tengah. Mereka membawa teknologi bitcoin untuk peningkatan kemandirian di sana.

Dilansir dari Beincrypto.com, Ben Harburg, Managing Partner dari perusahaan modal ventura yang berbasis di Beijing MSA Capital mengungkapkan bahwa Cina sekarang menjalin hubungan yang lebih besar dan berani dalam bidang teknologi.

Cina membawa janji terhadap teknologi bitcoin yang bisa mendorong keuntungan dan sebagai ajang perlombaan senjata teknologi.

Ada sentimen di barat bahwa AS telah kehilangan kesempatan untuk bersaing dengan Cina. Karena Amerika tidak secara aktif merangkul blockchain dan cryptocurrency. AS hanya melihatnya dengan kecurigaan dan skeptis.

Taktik AS untuk melumpuhkan Cina melalui perang dagang malah membantu ruang teknologi di sana karena mereka dipaksa untuk mandiri dan berinovasi, termasuk teknologi blockchain.

Baca Juga : Tak Mau Kalah dengan China, Negara Ini Janjikan Investasi ke Sektor Blockchain

Alternatif Menarik Dari Cina

Harburg pernah berbicara ke CNBC, bahwa perang dagang yang terjadi dengan Amerika telah memaksa Cina untuk mencari alternatif lain dengan berinovasi dan melakukan diverifikasi lebih cepat dari waktu yang mereka direncanakan. Ini juga bisa menjelaskan saat pidato Presiden Xi Jinping yang menegaskan sikap negara itu dalam menggunakan blockchain.

“ Swasembada dan decoupling paksa ini telah menghasilkan pasar yang menarik terutama untuk perusahaan-perusahaan Cina yang bergerak dalam bidang teknologi,” ujar Harburg.

Pandangan Cina Pada Bitcoin Semakin Baik

Di Cina sebagian besar sudah fokus pada penerapan sistem blockchain, meski masih butuh usaha lebih untuk cryptocurrency seperti bitcoin.

Namun, sejak pidato Presiden Xi Jinping, tampaknya ada perubahan pandangan Bitcoin di negara ini.

Penambang Bitcoin telah berbondong-bondong ke Sichuan setelah Jiang Yang, mantan wakil presiden di China Securities Regulatory Commission, berbicara baik tentang perusahaan pertambangan cryptocurrency.

Binance yang melarikan diri dari Tiongkok akan membuka kantor di Beijing karena perubahan sikap ini. Namun, Cina masih terus memberikan imbauan tentang bahaya ruang cryptocurrency terutama untuk investasi.

Cina Memimpin Dalam Teknologi Blockchain

Meskipun Cina mungkin tidak menjadi pemimpin dalam Bitcoin seperti dulu, nampaknya Cina akan unggul dalam blockchain. Perang dagang yang dilakukan Amerika nampaknya mendapatkan reaksi kuat dari Cina dengan teknologi yang baru yaitu blockchain dan semakin maju di dunia Bitcoin.

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.