Berita Altcoins · 8 min read

Chainlink Ungguli Pasar Kripto, Analis Soroti Potensi Kenaikan Lanjutan

Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Di tengah koreksi pasar kripto secara masif, Chainlink (LINK) justru berhasil mencatat lonjakan harga signifikan. Pada perdagangan Senin (18/8/2025), harga LINK naik 10% hingga mencapai US$24,90, menurut data CoinMarketCap.

Di tengah lonjakan ini, performa volume perdagangan harian tercatat melesat 202% mencapai hampir US$3 miliar, dengan kapitalisasi pasar yang melonjak lebih dari US$16,8 miliar, menjadikannya sebagai aset kripto terbesar ke-11 di dunia.

Grafik harga LINK dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCap

Kenaikan ini menempatkan LINK sebagai aset kripto dengan performa terbaik di antara 50 besar pasar, didorong oleh momentum teknikal yang solid serta sejumlah katalis fundamental yang dirilis dalam dua pekan terakhir.

Baca juga: Chainlink Luncurkan Strategi Cadangan LINK, Dorong Harga Naik 14%

Dalam postingan di X pada Minggu (17/8/2025), analis Zach Humphries menilai LINK masih “sangat undervalued” pada level saat ini. Ia menekankan bahwa Chainlink merupakan infrastruktur inti dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi), dengan layanan price feed dan cross-chain yang menjadi tulang punggung berbagai protokol. Menurutnya, LINK seharusnya diperlakukan sebagai investasi pada infrastruktur penting, bukan sekadar aset spekulatif.

Publikasi Milk Road turut menyoroti reli LINK yang ditopang oleh lonjakan volume perdagangan sebesar 66% dalam 24 jam terakhir. Breakout bersih di atas US$24,50 disebut memperkuat keyakinan para trader momentum.

Sementara itu, analis Altcoin Sherpa menggambarkan LINK sebagai “salah satu koin terbaik saat ini” dengan peluang menuju level psikologis US$30.

Pergerakan harga historis LINK. Sumber: Altcoin Sherpa/X

Namun, ia mengingatkan bahwa angka bulat sering kali menjadi area ambil untung, sehingga investor perlu berhati-hati agar tidak masuk terlalu terlambat setelah harga melonjak.

Baca juga: Chainlink dan Mastercard Kolaborasi Hadirkan Fitur Pembelian Kripto via Kartu

Sentimen terhadap LINK juga diperkuat oleh dua pengumuman penting pada Agustus, yakni peluncuran Chainlink Reserve dan kemitraan strategis dengan Intercontinental Exchange (ICE).

Pada 7 Agustus, Chainlink merilis Chainlink Reserve, sebuah smart contract treasury yang berfungsi mengonversi pendapatan proyek, baik dari stablecoin, token untuk gas fee, maupun fiat, menjadi LINK, lalu menguncinya di blockchain untuk jangka waktu bertahun-tahun.

Proses otomatisasi yang disebut Payment Abstraction memungkinkan mekanisme ini berjalan secara efisien dengan memanfaatkan layanan Chainlink sendiri, price feed untuk kurs yang adil, automation untuk eksekusi transaksi, hingga Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) untuk mengonsolidasikan biaya lintas jaringan sebelum ditukar menjadi LINK melalui DEX.

Hingga kini, Reserve telah mengakumulasi lebih dari US$2,8 juta dalam bentuk 109.663 token LINK dengan harga rata-rata US$19,65 per token. Dana ini direncanakan tidak akan ditarik dalam beberapa tahun mendatang.

Selain itu, 50% dari biaya layanan berbasis staking seperti Smart Value Recapture juga dialokasikan untuk Reserve, menciptakan aliran pendapatan berulang.

Strategi ini memiliki dua tujuan utama, yakni memperkuat hubungan antara adopsi dan permintaan token, serta meningkatkan transparansi karena semua aliran dana dapat dipantau publik melalui laman resmi Chainlink Reserve.

Sementara pada 11 Agustus, Chainlink mengumumkan kolaborasi dengan Intercontinental Exchange (ICE), operator Bursa Efek New York. Melalui kemitraan ini, Chainlink mengintegrasikan ICE Consolidated Feed, yang menyajikan data harga valuta asing dan logam mulia dari lebih dari 300 sumber global, ke dalam layanan Chainlink Data Streams.

Langkah ini dipandang sebagai momen penting bagi adopsi institusional. Pasalnya, data keuangan berkualitas tinggi menjadi kebutuhan utama bagi bank, manajer aset, maupun pengembang yang ingin membangun aset tokenisasi dan sistem penyelesaian otomatis di blockchain.

Kehadiran ICE sebagai kontributor semakin memperkuat posisi Chainlink sebagai penghubung antara pasar tradisional (TradFi) dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Baca juga: Hong Kong Gandeng Chainlink dalam Uji Coba CBDC

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.