Berita Exchange · 7 min read

Rumor Peraturan Baru, CEO Coinbase “Amerika Akan Tertinggal Soal Crypto”

Brain Armstong, CEO Coinbase, memberikan tanggapan terkait dengan peraturan baru yang rumornya akan dikeluarkan tentang pelacakan wallet crypto yang dihosting sendiri. Ia kemudia mengirimkan surat kepada Menteri Keuang AS, Steven Mnuchin yang diduga akan mengesahkan peraturan tersebut. 

CEO Coinbase tersebut percaya jika peraturan baru tersebut diterapkan, pada akhirnya akan merugikan pengguna dan justru akan membuat AS tertinggal dari negara lain di bidang keuangan mata uang crypto.

Peraturan Baru Terkait Wallet Crypto?

Peraturan baru ini dirumorkan akan direncanakan sebelum akhir masa jabatan dari Steven Mnuchin.

CEO bursa pertukaran terbesar berbasis di AS ini kemudian menjabarkan poin penting terkait peraturan baru ini. Menurutnya, wallet crypto yang dihosting sendiri atau yang biasa disebut dompet non-kustodian atau kustodian-mandiri merupakan “sejenis perangkat lunak yang memungkinkan individu menyimpan dan menggunakan mata uang crypto mereka sendiri, daripada harus bergantung pada lembaga keuangan pihak ketiga.”

Wallet ini memungkikan pengguna untuk mengakses layanan keuangan dasar melalui teknologi ini. 

“Sama seperti pengguna yang dapat menggunakan komputer atau ponsel cerdas untuk mengakses pasar terbuka.”

Jika peraturan ini disahkan, lembaga keuangan termasuk Coinbase diwajibkan untuk memverifikasi penerima (pemilik) wallet non-kustodian tersebut. Artinya, lembaga-lembaga ini nantinya diwajibkan untuk mengumpulkan informasi indentitas pihak tersebut sebagai syarat menyelesaikan transaksi. 

Hal ini akan membuat proses menjadi lebih lama dan membuat rumit transaksi crypto. Seperti yang diketahui, transaksi crypto memiliki keunggulan dalam masalah kecepatan transaksi. 

Dampak Buruk Bagi Amerika Serikat (AS)

Brain Armstrong percaya dampak dari hambatan ini akan membuat pengguna di AS memiliki layanan transaksi terbatas yang akan berdampak pada jumlah transaksi yang lebih sedikit. Ini akan menciptakan “tembok” terkait dengan layanan keuangan crypto di AS, dan akan menghentikan Coinbase untuk ikut berinvoasi di seluruh dunia.

Lebih lagi, konsumen AS akan beralih ke bursa pertukaran asing untuk dapat mengakses layanan. Hal ini akan membahayakan status negara sebagai pusat keuangan dalam jangka panjang.

“Jika peraturan crypto ini disahkan, itu akan menjadi warisan yang memiliki dampak negatif jangka panjang bagi AS,” ujar Armstrong.

Coinbase dan perusahaan crypto di Amerika mengirimkan surat secara resmi ke Departemen Keuangan minggu lalu terkait hal ini. Sampai artikel ditulis belum ada balasan dari Departemen Keuangan AS terkait hal ini.

Informasi ini dapat dibaca kembali di sini

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.