Berita Blockchain · 5 min read

Bursa Saham Shenzen Luncurkan Indeks Kinerja dari 50 Perusahaan Blockchain

Shenzen Stock Exchange (SSE) atau Bursa Saham Shenzen, telah meluncurkan sebuah pelacakan indeks kinerja dari 50 perusahaan blockchain.

Berdasarkan sebuah pengumuman pada 24 Desember 2019, indeks ini akan berbasis pada saham dari 50 perusahaan dan terdaftar  di SSE yang berpartisipasi dalam industri blockchain.

50 Perusahaan blockchain teratas yang terkait dengan sahamnya diberikan peringkat berdasarkan pada nilai pasar rata-rata harian dalam enam bulan terakhir. Indeks ini akan diupdate dua kali dalam setahun: pada hari jumat minggu kedua di bulan Juni dan Desember.

Bursa Saham Shenzen Melakukan Uji Tuntas Guna Menstabilan Harga Saham yang Beredar

Sebelum membuat indeks saham dari 50 perusahaan blockchain teratas, SSE telah memastikan bahwa seluruh perusahaan terkait telah terlibat dalam penggunaan teknologi blockchain secara nyata, bukan hanya memanfaatkan blockchain untuk mengikuti tren saja.

Pada bulan Maret 2019, SSE telah memberikan suspensi (penghentian perdagangan saham sementara) bagi perusahaan  manufaktur peralatan kesehatan, Lifesense ketika melakukan investigasi di perusahaan tersebut dan memberikan klaim tentang penyebaran isu blockchain. Yang mana, saat itu perusahaan mengumumkan merilis sebuah “laboratorium blockchain” yang telah menyebabkan harga sahamnya meroket hingga 10%, dan menyentuh batas harian SSE.

Melakukan uji tuntas pada bursa saham memang harus dilakukan untuk menjaga kestabilan harga saham baik saat kondisi ataupun turun sekalipun, hal ini bertujuan agar pihak investor tidak mengalami kerugian yang besar akibat adanya harga saham yang bergerak begitu liar, yaitu harga saham turun dan naik secara drastis.

SSE adalah satu dari dua bursa saham yang beroperasi secara independen di daratan Tiongkok. Menurut TradingHours, market cap SSE mencapai $ 3,12 miliar, yang menjadi Shenzen Stock Exchange (SSE) menempati urutan keempat terbesar di Asia dan urutan keenam terbesar di dunia.

Mayoritas perdagangan saham memulai dengan memantau indeks kinerja saham dengan melacak perusahaan blockchain dan cryptocurrency terkait. Seperti yang dilaporkan Cointelegraph di pertengahan bulan Oktober, CIX100 didukung oleh AI  telah terdaftar di indeks Nasdaq, di mana CIX100 tersebut dibuat oleh penyedia data crypto, Cryptoindex.

Pada September, platform keuangan blockchain terdesentralisasi yang disebut Defix juga terdaftar di indeks Nasdaq, termasuk proyek seperti proof-of-work (PoW)  platform pasar keuangan blockchain, Amoveo. Dan juga, protokol bursa perdagangan terdesentralisasi, 0x dan pasar prediksi, Augur.

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.