
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 6 min read
Otoritas Perlindungan Data Nasional Brasil (ANDP) mempertahankan keputusannya untuk membatasi pemberian kompensasi kripto yang terkait dengan proyek World ID, dengan alasan kekhawatiran terkait privasi pengguna.
Dalam pengumuman yang dirilis pada Selasa (25/3/2025), ANDP menolak petisi dari pengembang World ID, Tools For Humanity, yang meminta agar larangan memberikan kompensasi finansial kepada pengguna yang memberikan data biometrik melalui pemindaian iris untuk ditinjau kembali.
ANDP menyatakan akan “mempertahankan penghentian pemberian kompensasi finansial, dalam bentuk Worldcoin (WLD) atau format lainnya, untuk setiap World ID yang dibuat dengan mengumpulkan pemindaian iris dari subjek data pribadi di Brasil.”
Baca juga: Waspada! Microsoft Deteksi Malware Trojan Baru Incar Wallet Kripto
Sejak 25 Januari 2025, Tools For Humanity diperintahkan untuk menghentikan layanan mereka kepada warga Brasil. Perusahaan ini juga menghadapi denda harian sebesar BRL50.000 atau setara Rp145 juta jika mereka melanjutkan aktivitas pengumpulan data.
Penyelidikan ANDP terhadap World dimulai pada November 2024, seiring dengan kekhawatiran bahwa imbalan finansial dapat mempengaruhi kemampuan pengguna untuk memberikan persetujuan secara sukarela dalam memberikan data biometrik sensitif.
World ID yang kontroversial ini dibuat ketika pengguna setuju untuk melakukan pemindaian iris, yang menghasilkan paspor digital unik yang dapat mengautentikasi identitas manusia secara online.
Baca juga: Waspada Malware Pencuri Kripto via TradingView Premium Palsu
Meskipun World ID melanggar hukum Brasil, penggunaan metode identifikasi digital semakin berkembang di pasar lain seiring dengan meningkatnya ancaman deepfake AI dan serangan Sybil.
Kenaikan bot dan AI juga semakin merusak diskusi daring di platform media sosial seperti X dan Facebook. Mengutip laporan Cointelegraph, hingga 15% akun di X diperkirakan merupakan bot.
Sementara itu, laporan Chainalysis menunjukkan bahwa AI generatif semakin menguntungkan bagi penipuan kripto dengan memfasilitasi pembuatan identitas palsu. Beberapa perusahaan berusaha menciptakan solusi identitas digital tanpa memicu masalah privasi atau pengawasan regulasi.
Pada Februari 2025, pesaing World yakni Billions Network meluncurkan platform identitas digitalnya sendiri yang tidak memerlukan data biometrik. Platform ini menggunakan teknologi verifikasi zero-knowledge (ZK) yang dikenal dengan Circom dan telah diuji oleh lembaga keuangan besar seperti HSBC dan Deutsche Bank.
Baca juga: Lazarus Mulai Targetkan Developer dengan Malware Baru Pencuri Kripto
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.