Berita Bitcoin · 8 min read

BitcoinOS Hadirkan ZK-Proof Pertama di Mainnet Bitcoin

Developer Bitcoin

BitcoinOS (BOS), sebuah protokol rollup Bitcoin, mencetak sejarah baru verifikasi zero-knowledge proof (ZK) pertama di mainnet Bitcoin pada 24 Juli 2024.

Prestasi ini dianggap sebagai langkah penting menuju penerapan sistem rollup layer-2 yang lebih efisien pada jaringan Bitcoin, yang dapat meningkatkan fungsionalitas dan skalabilitas tanpa perlu mengubah infrastruktur dasar blockchain Bitcoin.

“Verifikasi terakhir telah dikonfirmasi pada blok 853626. Momen bersejarah dan blok bersejarah. Era baru telah dimulai untuk Bitcoin, memungkinkan skalabilitas dan fungsionalitas tanpa batas—tanpa memerlukan soft fork!” tulis BitcoinOS dalam sebuah postingan di X.

Lewat pengembangan ini, BitcoinOS menunjukkan kemampuannya untuk menciptakan Unspent Transaction Output (UTXO) yang dikendalikan oleh smart contract ZK. UTXO ini kemudian dapat dipindahkan setelah proof yang sesuai diberikan.

Sebagai informasi, UTXO sendiri adalah sisa jumlah aset digital setelah transaksi kripto dilakukan. 

Baca juga: Solo Miner Raup Untung Rp3,3 Miliar Setelah Sukses Produksi Blok Bitcoin

Apa Implikasi dari Penerapan ZK-Proof ke Jaringan Bitcoin?

Mengutip Cointelegraph, BitcoinOS mengklaim bahwa terobosan ini memungkinkan penerapan rollup, yakni sebuah solusi layer-2 yang dapat mempercepat, memperhemat biaya, dan memberikan fleksibilitas lebih besar dalam sebuah transaksi, yang kemudian diselesaikan di blockchain layer-1 Bitcoin yang lebih aman.

Teknologi utama di balik terobosan ini adalah pustaka perangkat lunak verifikasi zk-SNARK milik BitcoinOS, yang dikenal sebagai BitSNARK. Teknologi ini memungkinkan pengembang untuk membuat bridge yang hampir trustless untuk memindahkan Bitcoin antara mainnet dan rollup layer-2.

Pendiri BitcoinOS, Edan Yago mengatakan bahwa keberhasilan verifikasi ZK-proof ini sejalan dengan visi BitcoinOS untuk mentransformasi mainnet Bitcoin menjadi sistem operasi.

Melalui transformasi ini, Bitcoin kini juga dapat mendukung layanan dan aktivitas terdesentralisasi, seperti DAO, DeFi, dan lainnya.

“Ini menandai era baru di mana Bitcoin bukan hanya emas digital, tetapi juga menjadi sistem operasi dan platform untuk membangun berbagai aplikasi terdesentralisasi. Ini membuat Bitcoin menjadi pesaing yang kuat bagi Ethereum, Solana, dan proyek layer-1 lainnya,” ujar Yago.

Perkembangan tersebut mengikuti pengumuman lainnya dari StarkWare pada 17 Juli lalu, yang melaporkan keberhasilan verifikasi ZK proof mereka sendiri di testnet Bitcoin, yakni Signet. 

Pencapaian ini merupakan hasil dari eksplorasi mereka selama tiga bulan dan pembentukan verifikator STARK baru di jaringan, yang bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas Bitcoin dan membuka peluang pembayaran global di blockchain tersebut.

Baca juga: Apa Itu Starknet? Panduan Untuk Pemula

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.