
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengumumkan pembentukan unit baru yang bertujuan untuk memperketat pengawasan terhadap kejahatan siber di sektor teknologi dan aset kripto.
Menurut keterangan resmi SEC pada Kamis (20/2/2025) unit yang diberi nama Cyber and Emerging Technologies Unit (CETU) ini akan berfokus pada penindakan terhadap pelanggaran terkait teknologi baru serta perlindungan investor ritel dari pelaku kejahatan kripto dan digital yang terus berkembang.
SEC menyebutkan bahwa CETU akan dipimpin oleh Laura D’Allaird, menggantikan unit sebelumnya, yakni Crypto Assets and Cyber Unit. Unit ini terdiri dari sekitar 30 spesialis penipuan dan pengacara yang tersebar di berbagai kantor SEC, dengan tugas utama menindak kasus penipuan yang melibatkan teknologi baru, blockchain, aset kripto, peretasan, serta kepatuhan entitas yang telah diatur terhadap regulasi keamanan siber.
Menyusul pengumuman ini, Bitcoin sempat mengalami kenaikan signifikan. Harga aset kripto terbesar ini melonjak dari level US$97.000 ke US$98.722, sebelum akhirnya terkoreksi di kisaran US$98.200, mencatat kenaikan sekitar 2% menurut data CoinMarketCap.
Kenaikan ini didorong oleh lonjakan volume perdagangan harian sekitar 10%, yang mencapai US$32 miliar, sementara kapitalisasi pasar Bitcoin berada di level US$1,91 triliun.
Baca juga: Bitcoin ATH Baru, Harga Tembus US$109.000!
Langkah ini mencerminkan perubahan arah SEC dalam mengawasi industri kripto. Jika pada 2022 mantan Ketua SEC Gary Gensler fokus mengejar pelaku pasar yang memanfaatkan aset kripto untuk menipu investor, kini Ketua Sementara Mark Uyeda diklaim mengambil pendekatan yang lebih seimbang.
“Unit ini tidak hanya akan melindungi investor, tetapi juga akan memfasilitasi pembentukan modal dan efisiensi pasar dengan membuka jalan bagi inovasi untuk berkembang. Unit ini akan membasmi mereka yang ingin menyalahgunakan inovasi untuk merugikan investor dan mengurangi kepercayaan terhadap teknologi baru,” kata Uyeda dalam pernyataannya.
Setelah diangkat oleh Presiden Donald Trump sebagai Ketua Interim, Uyeda mulai melakukan restrukturisasi SEC, termasuk membentuk satuan tugas Crypto Task Force yang diawasi oleh Komisaris AS Hester Peirce.
Unit ini akan bekerja sama dengan CETU dalam mengawasi penipuan yang melibatkan teknologi blockchain dan aset kripto, serta penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI), peretasan, dan pelanggaran keamanan siber lainnya.
Baca juga: SEC AS Bentuk Satgas Baru untuk Atur Regulasi Kripto
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.