Berita Altcoins · 7 min read

Binance Akui Ada Kesalahan Sistem dalam BUSD

Binance BUSD

Binance, pertukaran kripto terbesar di dunia, pada hari Selasa 10 Januari 2023, mengakui kelemahan dalam sistemnya yang membuat pasokan BUSD, salah satu stablecoin perusahaan, yang didukung 1:1 oleh dolar AS dikurangi jaminan setidaknya $1 miliar. Analis mengatakan masalah tersebut menyebabkan BUSD tergelincir dengan margin besar itu setidaknya tiga kali.

Namun, menurut bursa, stablecoin Binance USD (BUSD) miliknya “didukung penuh oleh uang tunai USD dan cadangan setara kas” dan Binance-Peg BUSD didukung penuh oleh BUSD. Ketidakcocokan yang dilaporkan tampaknya menunjukkan data di mana stablecoin tidak sepenuhnya didukung pada waktu tertentu.

“Terlepas dari variasi dalam data, tidak ada titik penebusan yang berdampak pada pengguna,” kata Binance. “Juga tidak ada dampak terhadap BUSD pada ERC-20 yang dikeluarkan oleh Paxos, yang diatur oleh NYDFS, diaudit setiap bulan dan didukung oleh kas USD dan cadangan setara kas,” kata juru bicara Binance.

Baca juga: Kurang Dari 60 Hari, $12 Miliar Dana Keluar dari Binance

Binanca Konfirmasi Ada Kesenjangan

Berdasarkan analisis co-founder ChainArgo Jonathan Reiter kepada Bloomberg, Binance-peg BUSD sering tak dijaminkan di antara tahun 2020 dan 2021, dikarenakan adanya temuan kesenjangan yang terkadang melebihi $1 miliar.

Data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh Jonathan Reiter dan Patrick Tan mengungkapkan bahwa dompet Binance-Peg BUSD di Ethereum memiliki saldo yang lebih rendah daripada jumlah Binance -Peg BUSD beredar di Binance Smart Chain.

Binance juga mengklarifikasi adanya temuan kesenjangan nilai dikarenakan ketidaksesuaian waktu dalam upaya ‘backed up’ Binance-Peg BUSD dengan BUSD.

Seorang juru bicara Binance juga mengatakan kepada Bloomberg bahwa meskipun ada “penundaan” dalam mengumpulkan agunan yang sesuai, proses pegging telah diperbaiki.

“Baru-baru ini, prosesnya jauh lebih baik dengan pemeriksaan perbedaan yang ditingkatkan untuk memastikan selalu dipatok 1-1,” kata pihak Binance.

Menurut Binance, stablecoin Binance USD (BUSD) miliknya didukung penuh oleh uang tunai USD dan cadangan setara kas. Binance-Peg BUSD didukung penuh oleh BUSD. Ketidakcocokan yang dilaporkan tampaknya menunjukkan data di mana stablecoin tidak sepenuhnya didukung pada waktu tertentu.

Pihak Binance juga menyatakan bahwa proses stablecoin miliknya diawasi oleh perusahaan teknologi keuangan Paxos yang berbasis di New York. Namun, BUSD pada blockchain Binance sendiri, Binance Smart Chain, tidak diatur dengan cara yang sama oleh perusahaan eksternal yang diaudit.

Untuk memastikan keabsahan BUSD-nya, Binance mengklaim bahwa itu membuatnya dijamin sepenuhnya dengan BUSD yang diatur oleh Paxos. BUSD ini disimpan di blockchain Binance sendiri sehingga disebut sebagai Binance-Peg BUSD.

Proses mempertahankan pasak melibatkan banyak tim dan tidak selalu mulus, yang mungkin mengakibatkan penundaan operasional di masa lalu,” kata juru bicara Binance kepada Bloomberg.

Skeptisme soal stablecoin dan aset utilitas yang diterbitkan bursa telah meningkat, perhatian tidak hanya tertuju pada BUSD, sebelumnya Tether sempat mendapat kecaman karena tuduhan bahwa token USDT-nya tidak didukung sepenuhnya, tuduhan berlanjut pada gugatan tahun 2019.

Pada bulan September, seorang hakim Amerika Serikat memerintahkan Tether untuk memberikan bukti bahwa USDT-nya didukung dengan perbandingan 1:1. Bitfinex dan Tether juga mencapai penyelesaian dengan Kantor Kejaksaan Agung New York pada tahun 2021, setuju untuk membayar $18,5 juta karena salah mengartikan tingkat dukungan USDT.

Setelah keruntuhan Terraform Labs dan token TerraUSD, tampaknya regulator dan media pers menaruh perhatian lebih pada stable coin. Pasalnya, platform kripto mengawali tahun 2022 dengan serangkaian pengajuan pailit dan kegagalan yang mencakup Voyager Digital, Celsius Network, BlockFi, dan FTX. Kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar ini memengaruhi ribuan bahkan jutaan pengguna di ruang kripto.


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.