Berita Altcoins · 7 min read

Binance Akan Hapus USDC, Bagaimana Nasib Saldo Pengguna?

Binance akan hapus USDC

Pertukaran mata uang kripto, Binance mengumumkan bahwa mereka akan mulai menghapus stablecoin USD Coin (USDC), Pax Dollar (USDP), dan True USD (TUSD) menjadi stablecoin Binance (BUSD).


Dalam pernyataan Binace yang diterbitkan di twitter, konversi saldo stablecoin lain ke BUSD akan berlangsung secara otomatis dimulai pada 29 September.

Perusahaan mengatakan langkah ini akan meningkatkan likuiditas dan efisiensi modal bagi pengguna. Mereka juga akan menghapus dan menghentikan perdagangan yang melibatkan USDC, USDP, dan TUSD untuk 28 juta penggunanya.

“Ini tidak akan mempengaruhi pilihan penarikan pengguna. Pengguna akan terus dapat menarik dana dalam USDC, USDP, dan TUSD dengan rasio 1:1 terhadap saldo akun berdenominasi BUSD mereka,” katanya.

Meski demikian, pengguna tetap dapat melihat saldo yang dikonversi di akun mereka dalam waktu 24 jam. Selain itu, jumlah minimum untuk konversi manual adalah 1 USDC, USDP, atau TUSD. Sementara akun dengan saldo yang lebih rendah otomatis dikonversi ke BUSD.

Binance juga menambahkan bahwa mereka akan mengubah daftar stablecoin sebagai syarat untuk konversi otomatis. Sementara itu stablecoin Tether (USDT), yang memiliki kapitalisasi pasar $67 miliar tetap tersedia di Binance.

Berdasarkan Coinmarketcap, USD merupakan stablecoin yang dikeluarkan oleh Circle Internet Financial, yang terbesar dari urutan kedua setelah Tether (USDT) berdasarkan kapitalisasi pasar dengan $51 miliar. Sedangkan, stablecoin (BUSD) berada di urutan ketiga jauh di sekitar $19,3 miliar.

Binance Mengambil Keputusan yang Berani

Keputusan tersebut disambut beberapa skeptisisme karena dianggap memonopoli keberadaan BUSD di platformnya.

Pada waktu bersamaan, Hagen Rooke, mitra firma hukum Reed Smith LLP di Singapura juga memberikan pernyataan bahwa keputusan itu cukup berani dan belum pernah terjadi sebelumnya.

“Secara komersial keputusan ini adalah langkah cerdas untuk Binance karena penawaran layanannya sekarang akan semakin menyatu di sekitar produk BUSD miliknya sendiri,” ucap Hagen.

Namun, konversi tersebut dapat membuat beberapa pengguna marah karena pengguna yang ingin menggunakan stablecoin pihak ketiga seperti USDC pada aplikasi yang secara khusus mendukung mereka untuk menghasilkan protokol terdesentralisasi.

Baca juga:Binance VS Coinbase: Mana yang Lebih Unggul?

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Nabiila Putri Caesari

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.