Berita Blockchain · 5 min read

Bank Dunia sebagai Pendorong Blockchain yang Resmi

Usaha Bank Dunia ini baru sekadar eksperimen. Namun bank pembangunan global ini serius tentang menggunakan blockchain untuk membantu mengurangi kemiskinan.

Satoshi Nakamoto menciptakan blockchain Bitcoin supaya orang-orang bisa melakukan transaksi keuangan tanpa bank atau pemerintah. Ironisnya, penggerak terbesar dari buku besar kriptografi yang berbasis blockchain adalah Bank Dunia, yang dimiliki oleh pemerintah. Namun ini masuk akal, sebut Prema Shrikrishna, yang bekerja di Lab Inovasi Teknologi dari Bank Dunia. Ini sesuai dengan tujuan dari Bank Dunia untuk merilis lab blockchain untuk “mengembalikan kekuatan pada masyarakat.”

Walau masih awal, eksperimen lab ini dalam bidang pendidikan, layanan keuangan, dan usaha untuk mengecek rantai persediaan di bidang pertanian dan farmasi telah membuahkan hasil, seperti disebutkan oleh Shrikrishna dalam MIT Technology Review di konferensi EmTech.

Tahun ini, Bank Dunia bekerja sama dengan Consensys, sebuah perusahaan yang fokus pada pengembangan aplikasi menggunakan Ethereum, untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi blockchain bisa meningkatkan tahap percontohan platform pendidikan yang disebut Evoke. Tujuan pertamanya untuk memberikan donor project lebih banyak transparansi mengenai bagaimana uang mereka digunakan. Langkah selanjutnya yaitu mencari cara untuk menggunakan token crypto untuk memberi insentif bagi siswa untuk berpartisipasi dan menyelesaikan tugas tertentu.

Baca juga artikel ini: Bank di Venezuela akan Menggunakan Cryptocurrency

Shrikrishna juga menjelaskan bagaimana World Bank bereksperimen dengan berbagai macam teknologi informasi, termasuk blockchain, untuk memberi lebih banyak transparansi pada rantai persediaan dari industri minyak sawit. Blockchain bisa menyediakan kesempatan untuk menggunakan token crypto serta mendorong petani buah kelapa dan tengkulak untuk memasuki data yang berkualitas tinggi yang memuat informasi mengenai rantai persediaan.

Aplikasi berbasis blockchain paling konkret yang dikembangkan oleh Bank Dunia sampai saat ini adalah kerjasama dengan bank di Australia yang menggunakan versi pribadi dari Ethereum. Kerjasama ini mencapai $50 miliar tiap tahun yang didapat untuk pembangunan berkelanjutan. Sampai sekarang, hubungan berbasis blockchain ini telah mendapat sekitar $80 juta.

Shrikrishna mengatakan bahwa tujuan project ini untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi blockchain bisa mempermudah investor untuk mengakses market, di saat bersamaan juga meningkatkan transparansi di bidang keuangan. Hubungan ini akan berjalan selama dua tahun, memberikan Bank Dunia kesempatan untuk belajar dari pengalaman, mengadopsi inovasi teknologi yang muncul, serta “terbitkan hubungan berikutnya dengan tingkat kepercayaan diri yang jauh lebih tinggi.”

Sumber: Technology Review

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.