Berita Mining · 8 min read

Alasan Google Menghapus Semua Aplikasi Mining Bitcoin di Play Store

Baru-baru ini, Google mengumumkan rencananya untuk menghapus semua aplikasi mining Bitcoin dan cryptocurrency dari Play Store. Keputusan ini muncul setelah pelarangan extension Chrome yang melakukan aktivitas mining cryptocurrency.

Dalam halaman policy bagi developer Play Store, Google menuliskan: “Kami tidak membolehkan aplikasi yang melakukan aktivitas mining cryptocurrency dalam Play Store. Kami hanya mengizinkan aplikasi yang mengatur mining cryptocurrency dari jarak jauh.”

Walaupun pengguna tidak bisa lagi melakukan aktivitas mining dari device mereka, Google tetap mengizinkan developer untuk merilis aplikasi yang dapat melakukan aktivitas mining di tempat lain (remote), seperti platform komputer berbasis cloud.

Popularitas Mining Cryptocurrency

Popularitas mining cryptocurrency terjadi pada akhir 2017, selama lonjakan dalam market crypto. Penjualan GPU sangat meningkat hingga produser GPU, seperti Nvidia, melihat harga saham mereka lebih melonjak daripada pendapatan normal.

Proses mining menggunakan jumlah tertentu dari power komputasi, dan profitabilitas secara langsung berhubungan dengan jumlah kekuatan proses yang bisa diberikan oleh miner. Akses untuk mining rig yang menguntungkan terbatas karena pengeluaran dari biaya peralatan dan listrik.

Keputusan untuk melarang extension mining di Chrome dan aplikasi mining dari Play Store karena resiko yang bisa terjadi pada device. Baik telepon seluler dan komputer sama-sama mengalami kerusakan internal yang disebabkan oleh mining jika tidak dikelola dengan benar. Resiko mining disebabkan oleh efek malware mining yang muncul melalui network Wi-Fi umum serta website selama setahun belakangan.

Kaspersky Lab, firma keamanan Rusia, baru-baru ini melaporkan efek dari 2 hari mining Monero di sebuah laptop. Mereka melaporkan bahwa internal device menunjukkan kerusakan fisik, termasuk baterai membengkak yang membahayakan bagian eksterior laptop.

Bukan Pelarangan Google Pertama terhadap Cryptocurrency

Pada Maret 2018, CNBC melaporkan bahwa Google melarang semua iklan yang berhubungan dengan cryptocurrency dalam platform-nya. Pelarangan itu secara struktur mirip pelarangan iklan crypto dalam media sosial Twitter dan Facebook.

Pelarangan diimplementasikan dengan tujuan dari mengurangi jumlah scam yang dipromosi melalui platform pencarian, tetapi juga melarang iklan dari bisnis yang terdaftar, seperti Coinbase dan Binance.

Direktur sustainable ads Google, Scott Spencer, berbicara pada CNBC terkait putusan tersebut, menyatakan:

“Kami tidak bisa mengetahui ke mana arah masa depan dengan cryptocurrency, tapi kami cukup sering melihat aktivitas yang berpotensi membahayakan konsumen, yang membuat kami melakukan pendekatan dengan sangat hati-hati.”

Kurang dari satu bulan setelah pelarangan iklan cryptocurrency, Google memutuskan bahwa mereka tidak lagi menerima extension Chrome yang melakukan aktivitas mining cryptocurrency. Seperti dituliskan dalam blog mereka:

“Mulai hari ini, Web Store Chrome tidak lagi menerima extension yang melakukan aktivitas mining cryptocurrency. Extensions yang sudah terdaftar yang melakukan aktivitas mining cryptocurrency akan dihapus dari Web Store Chrome pada akhir Juni. Extension yang berhubungan dengan blockchain, bukan mining, akan tetap diizinkan berada dalam Web Store.”

Keputusan terakhir mereka untuk melarang aplikasi dengan aktivitas mining cryptocurrency dari Play Store disebabkan oleh kecemasan aplikasi akan membahayakan komputer pengguna atau secara signifikasn menurunkan performa komputer.

Apakah Google Melakukan Whitelist pada Bisnis Cryptocurrency?

Minggu ini terdengar kabar bahwa Google telah mengikuti langkah Facebook dan Twitter, dan mulai melakukan whitelist pada beberapa perusahaan cryptocurrency dengan mengizinkan mereka beriklan. Google Ads merespon pada permintaan pengguna berkaitan dengan iklan cryptocurrency pada Twitter, dengan menuliskan: “Iklan yang mempromosikan cryptocurrency dan konten terkait tidak diperbolehkan beriklan melalui Google Ads.”

Masih harus dilihat apakah Google akan memulai policy yang mengizinkan perusahaan terdaftar yang berkaitan dengan cryptocurrency untuk mengembangkan aplikasi dan extension mining, serta mengiklankan produknya.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.