Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Ekonomi · 6 min read
Saat terjadinya pandemi seperti sekarang ini, banyak ahli ekonom yang memprediksi akan terjadi resesi ekonomi di 2020 sebagai dampak dari pandemi ini. Resesi ekonomi adalah penurunan pertumbuhan ekonomi suatu negara yang berdasarkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Penurunan yang terjadi bisa mencapai 0% bahkan minus jika resesi yang terjadi benar-benar buruk. Lalu, sebagai langkah antisipasi resesi ekonomi terjadi, apa yang bisa Anda lakukan?
Bitcoin dikenal dengan safe haven dikala resesi ekonomi, hal ini berdasarkan pada karakteristik Bitcoin yang terdesentralisasi. Jika terjadi resesi, yang pertama kali jatuh adalah nilai Rupiah, yang kemudian akan diikuti oleh aset lainnya seperti emas dan saham, Bitcoin yang terdesentralisasi tidak di atur oleh seseorang atau lembaga menjadikan Bitcoin akan menjadi yang terakhir terdampak ketika resesi ekonomi. Memang harga Bitcoin sangat fluktuatif, tetapi demand Bitcoin terus mengalami peningkatan sedangkan supply Bitcoin akan terus berkurang, sehingga value dari Bitcoin mengalami pengingkatan, khususnya ketika Bitcoin Halving terjadi. Penyebab turunnya harga Bitcoin hanya karena aksi jual dari sekelompok orang yang membutuhkan uang tunai untuk berbelanja dan menyelamatkan usaha mereka karena Pandemi ini. Beda dengan saham, reksa dana dan lain-lain yang terpengaruh langsung dengan krisis global dan kebijakan pemerintah.
Legalitas Bitcoin juga semakin banyak di akui di dunia. Indonesia sendiri menetapkan Bitcoin sebagai aset komoditas, banyak bursa aset crypto yang sudah terdaftar di Bappebti, salah satunya adalah Pintu. Dengan terdaftarnya suatu exchange di Bappebti, maka keamanan untuk bertansaksi di exchange tersebut semakin terjamin.
[sc name=”trading-bitcoin-daftar-pintu”]
Pada masa pandemi seperti ini, banyak yang melakukan panic buying/selling. Di awal pandemi, harga Bitcoin mengalami penurunan karna banyak whales yang melakukan dump, sebaliknya emas menjadi primadona karna mengalami kenaikan, sedangkan harga saham turun sangat drastis. Tetapi, Bitcoin mulai pulih saat menjelang Bitcoin Halving yang mengalami kelonjakan tajam menyentuh Rp152,310,840 pada 7 May 2020 dari harga terendah di Rp72,188,648 pada 12 Maret 2020, itu merupakan harga tertinggi sejak Bitcoin mengalami long bear market di 2019 kemarin.
Per hari ini (26 May 2020) harga emas mencapai Rp863,633 per gram, melonjak signifikan dari bulan Februari di harga Rp720,757. Bitcoin masih unggul dibandingkan dengan emas karna mampu naik hingga lebih dari 50% hanya dengan rentang waktu tiga bulan. Sedangkan saham masih terus mengalami bearish dari awal WHO mengumumkan pandemi ini.
Untuk memulai investasi atau trading Bitcoin sangat mudah dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Untuk proses verifikasi di bursa cryptocurrency hanya memakan waktu paling lama 1×24 jam, sedangkan verivikasi di bursa saham atau forex bisa memakan waktu hingga berhari-hari. Syarat yang dibutuhkan untuk registrasi di crypto exchange hanya kartu identitas (KTP/Paspor) dan swafoto diri Anda dengan kartu identitas tersebut.
Baca juga: Apa Itu Waves Wallet, Lite Client Multi-Kripto?
Bitcoin muncul di internet pada tahun 2008, namun transaksi pertama Bitcoin yang berhasil dicatat terjadi di tahun 2010. Pada tahun 2010 harga Bitcoin hanya $1 atau seharga Rp14,753. Lonjakan harga Bitcoin yang pertama terjadi pada 25 November 2013 menjadi $979 atau Rp14.443.676. Lonjakan harga kedua terjadi di tahun 2017 yang menjadi harga tertinggi Bitcoin sejak kemunculannya di tahun 2008, yaitu Rp42,062,228 pada bulan Juni yang kemudian bull run Bitcoin terjadi hingga harga Bitcoin menyentuh Rp292,056,429 di bulan Desember 2017.
Bisa dilihat dari pertama muncul Bitcoin menalami pertumbuhan yang sangat drastis sebesar +6,875.69%! Legalitas Bitcoin juga semakin di akui oleh pemerintah yang bisa memacukenaikan harga Bitcoin
Bisa disimpulkan bahwa Bitcoin merupakn instrumen investasi yang tepat dikala resesi ekonomi terjadi karna pertumbuhan Bitcoin masih lebih unggul dibandingkan dengan aset investasi lainnya seperti emas dan saham.
Baca juga: Cara Mendapatkan Uang Tanpa Modal
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.