Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Blockchain · 8 min read
Pada artikel sebelumnya, kita sudah mulai mengenal Stellar. Bagaimana Stellar ketika menjadi platform ICO? Foundation Stellar merilis video yang merinci mengapa Stellar bisa menjadi platform ideal untuk ICO. Dalam membahas platform ICO, terdapat empat karakter yang harus dilihat:
Satu dari masalah terbesar bagi pencipta ICO adalah listing token. Untuk dapat masuk daftar dari exchange ternama seperti Poloniex adalah tujuan utama dari kebanyakan pencipta ICO. Namun, terkadang tidak mudah. Pencipta ICO harus menghadapai setidaknya satu dari masalah berikut:
Stellar memiliki built-in DEX (Exchange Desentralisasi). Artinya, ICO bisa listing token mereka dari hari pertama, dan mereka tidak perlu bergantung pada exchange pihak ketiga.
Namun, ICO akan terbatas hanya pada DEX, yang juga bisa me-listing token berbasis Stellar pada exchange pihak ketiga.
Mari bandingkan performa Stellar dengan platform ICO paling populer, Ethereum. Jika kita melihat area performa, terdapat dua kategori yang perlu dipertimbangkan:
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Stellar memiliki waktu konfirmasi yang cepat dari 3-5 detik.
Jika membahas biaya, Stellar cenderung lebih murah. Banyak developer yang kecewa dengan biaya dan permintaan yang tinggi dari Ethereum. Stellar bisa menyediakan biaya yang rendah untuk masuk sebagai developer baru.
Smart contract Ethereum ditulis menggunakan Solidity, yang juga sebuah bahasa “Turing-Complete”. Sebuah mesin yang bisa “menghitung semua” karena tidak ada batas space memory tersedia yang disebut “Turing Complete”. Terdengar keren, tetapi juga menimbulkan banyak komplikasi yang tidak diperlukan.
Faktanya, kebanyakan Dapps tidak perlu bahasa Turing Complete. Alih-alih menjaga hal-hal sederhana, mereka tidak perlu memperumit segalanya, yang meninggalkan celah.
Peretasan DAO dan Parity terjadi karena celah pada kode smart contract. Ditambah, satu alasan besar mengapa kecepatan Ethereum menurun karena tiap node dalam sistem harus melalui proses rumit smart contract.
Sistem Stellar akan menggunakan kode simple Turing Incomplete yang akan membuat sistem lebih aman.
Sistem Stellar sangat user-friendly. Pertama, pembuatan token untuk developer Dapp akan sangat mudah. Mereka mengklaim bahwa token dapat dihasilkan dalam sehari.
Kedua, karena smart contract tidak bisa dikodekan pada bahasa rumit seperti Solidity, pembuat ICO tidak perlu menghabiskan uang merekrut developer Solidity.
Terakhir, investor tidak akan dipaksa menggunakan Lumen untuk berinvestasi pada ICO Stellar. Mereka bebas menggunakan Bitcoin, Ethereum, dan Lumen.
Sepertinya pembuat ICO telah melihat nilai penggunaan network Stellar. Misalnya, CEO Mobius Network yang merupakan ICO terbesar dalam Stellar yang telah menghasilkan $39 juta, mengatakan: “Kami melihat Ethereum seperti AOL atau MySpace.”
MAD Network juga memilih membuat ICO mereka dalam Stellar daripara Ethereum dengan beberapa alasan, seperti:
Seperti dibahas sebelumnya, Lumen adalah nama token yang digunakan dalam ekosistem Stellar. Sebelum kode konsensus diubah pada 2015, token disebut “stellar”. Lumen pada dasarnya memiliki dua tujuan:
Untuk bertindak sebagai perantara transaksi antar-mata uang: jika ada orang yang ingin mengubah USD ke EURO, mereka harus mengubahnya pada XLM untuk berinteraksi dalam ekosistem.
Untuk menghentikan transaksi spam: Melakukan spam pada network dengan transaksi untuk memperlambat sistem bisa sangat bermasalah. Untuk menghentikan serangan ini, Stellar melakukan dua hal:
Pertama Stellar mengenakan biaya rendah tiap transaksi. Ini akan menghentikan spammer dari melakukan beberapa transaksi karena terlihat tidak ekonomis.
Kedua, tiap akun dalam network Stellar harus memiliki saldo minimal 20 XLM. Ini membantu meyakinkan keaslian akun.
Seperti disebut sebelumnya, 100 miliar XLM telah dilakukan pre-mining. SDF (Stellar Development Foundation) seharusnya mengawasi distribusi dari 95 miliar Lumen (95%). Distribusi akan terjadi seperti ini:
Stellar telah membuat sistem inflasi tetap. Sepanjang tahun, jumlah Lumen meningkat hingga 1%. Selain itu, tiap transaksi sudah termasuk “biaya spam”. Semua ini ditambahkan pada pool inflasi.
Lalu apa yang terjadi dengan Lumen di dalam pool? Siapapun yang memiliki Lumen bisa voting ke mana dana di dalam pool akan diberikan. Tiap minggu, Lumen didistribusikan pada akun manapun yang mendapatkan voting lebih dari .05% dari banyak akun.
Apakah perbedaan mendasar antara Ripple dan Stellar? Mari membahasnya.
Stellar memiliki rencana ambisius untuk tahun 2018, seperti terlihat dalam roadmap teknis mereka.
Pertama, mereka berencana mengeksekusi SDEX, Exchange Desentralisasi Stellar. Karakter utama dari SDEX adalah:
Hal kedua dalam daftar mereka adalah membuat dukungan ekosistem yang lebih baik. “Dukungan ekosistem” berarti:
Ketiga, mereka ingin mengimplementasikan Lightning Network pada 2018. Lightning Network adalah sistem pembayaran mikro, off-chain, gaya HTLC yang dibuat untuk mempercepat kerja transaksi pada blockchain.
Ini adalah konsep dari Joseph Poon dan Tadge Dryja dalam white paper mereka yang bertujuan untuk menyelesaikan batas ukuran block dan isu penundaan transaksi. Network ini beroperasi pada Bitcoin dan sering disebut sebagai Layer 2.
Kontributor Bitcoin Core, Jeremy Rubin, adalah developer terkemuka dalam lightning network Stellar. Menurutnya, lightning adalah “suatu keharusan bagi platform apa pun yang ingin tetap efisien untuk pembayaran.”
“Lightning mungkin adalah inovasi protokol paling penting yang terjadi dalam area cryptocurrency saat ini. Ketika lightning network Bitcoin muncul online secara keseluruhan, komunitas yang tidak menyiapkan solusi off-chain secara terukur akan tertinggal jauh.”
Akhirnya, mereka ingin mencapai dua tujuan pada 2018:
Permukaan serangan akan berkurang pada layer protokol dengan penambahan dukungan invarian melalui pengecekan validator yang konstan. Pengecekan akan mengurangi dampak dari bug pada buku besar. Ini akan membuat network lebih aman serta membantu menyediakan basis yang stabil untuk perbaikan protokol lebih lanjut.
Tim Stellar ingin membuat banyak node yang dapat diandalkan dan mandiri sehingga operator node bisa menghabiskan waktu mengerjakan hal lain. Dengan membuatnya lebih mudah menjalankan node, mereka berencana untuk membawa lebih banyak validator network dan membuat sistem lebih terdesentralisasi.
Stellar memiliki potensi besar dan perkembangannya patut diperhatikan. Kualitas kemitraan yang mereka jalin saat ini cukup mengesankan. Gambar di bawah adalah sekilas dari daftar mitra mereka.
Dengan perkembangan yang stabil, tim yang luar biasa, penasehat dan mitra yang mengesankan, sepertinya akan ada lebih banyak pembaruan. Mari lihat bagaimana mereka sejalan dengan perkembangan mereka dan lihat apakah mereka memang bisa memenuhi harapan kita.
Sumber: Blockgeeks
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.