Linkedin Share
twitter Share

Trading · 8 min read

Istilah Bullish, Bearish, Koreksi dan Depresiasi di Crypto

Memahami Koreksi, Bullish, Bearish dan Depresiasi dalam Market Cryptocurrency

Bullish, bearish, koreksi dan depresiasi adalah istilah-istilah yang perlu dipahami jika masuk ke pasar cryptocurrency. Istilah ini bisa membantu kamu untuk lebih tenang menyikapi perubahan harga yang ada di pasar crypto.

Bullish dan Bearish dalam Market Crypto

Bullish sendiri adalah kondisi di mana market sedang dalam fase pergerakan harga yang positif, di mana harganya lebih sering naik daripada turun.  Kondisi ini sering disebut sebagai bull market.

Nah, selain bullish ada pula yang namanya bearish yang artinya penurunan harga dan ini umum disebut dalam fase bear maket. 

Di mana ada penurunan 20% atau besar di pasar. Penurunan 20% biasanya sesuatu yang bertahan selama beberapa bulan. 

Bear market ini melahirkan sikap pesimisme trader yang  berkelanjutan karena berlangsung cukup lama dan terkadang sulit sekali untuk naik kembali.

Namun bear market ini tidak akan berlangsung selamanya, hal ini bisa dilihat dari Maret 2020 di mana harga Bitcoin hanya $4.000-$5.000, dan kemudian perlahan berangsur membaik bahkan sudah pernah menyentuh harga $42.000.

Bagi trader yang optimis kondisi bear market kerap dijadikan momentum untuk melakukan pembelian dan menabung aset crypto dengan harga yang murah sebelum  akhirnya memperoleh keuntungan di masa depan.

Baca juga: Bearish dan Bullish Divergence, Dua Indikator Menguntungkan saat Trading

Koreksi Crypto

Koreksi Bitcoin adalah ketika harga BTC turun segera setelah mencapai harga tertingginya. 

Apakah koreksi ini menunjukan hal negatif? Jawabannya tidak selalu.

Dalam pasar Bitcoin justru koreksi dibutuhkan, artinya selalu ada penawaran dan permintaan yang masuk ke pasar yang membuat harganya bisa berubah. Ini merupakan hal yang normal dalam dunia cryptocurrency.

Koreksi Bitcoin umumnya menunjukkan bahwa harga dan aset dinilai terlalu tinggi, dengan demikian harga akan mencoba kembali  untuk menemukan harga pasarnya.

Koreksi Harga di Dunia Investasi

Koreksi harga adalah hal biasa dalam dunia investasi. Mereka mengacu pada penurunan 10% atau lebih pada harga suatu aset setelah mencapai harga tertinggi.

Hal yang sama berlaku untuk koreksi Bitcoin. Untuk pedagang harian dan investor jangka pendek, koreksi dapat berdampak signifikan pada portofolionya.

Di sisi lain, koreksi kurang berarti bagi HODLers dan investor jangka panjang karena pasar cenderung pulih dari waktu ke waktu.

Koreksi Bitcoin tidak dapat diprediksi dengan tepat, ini berbeda dengan pasar saham yang umumnya akan koreksi selama empat bulan.

Namun, sebagian besar pertukaran mata uang kripto dan platform perdagangan menggunakan analisis teknis dalam bentuk grafik untuk mengidentifikasi model dan siklus guna memperkirakan perubahan berdasarkan data historis.

Tetapi, ini jauh dari ilmu pasti sebab pasar belum cukup dewasa untuk membentuk pola yang berarti, jadi siapa pun yang mengklaim membuat prediksi yang akurat harus diperlakukan dengan hati-hati.

Depresiasi Crypto

Setelah kita mengetahui apa itu koreksi dan ternyata itu adalah hal yang wajar, bagaimana dengan  depresiasi? Apakah itu harus diwaspadai?

Depresiasi pada dasarnya mirip dengan koreksi, hanya saja jika depresiasi ini harga akan turun sangat jauh. Hal ini bisa kita lihat saat Bitcoin mencapai harga tertinggi sepanjang masanya di  2017,  saat itu harganya mendekatai $20.000.

Namun di 2018 harganya justru anjlok hingga kehilangan setengah harganya.

Kemudian di 2019 harga Bitcoin pun stagnan di kisaran $8.000-$10.000. Sebelum akhirnya mampu  memperoleh perbaikan harga yang mengesankan menjelang akhir  tahun 2020 dan terus berlanjut hingga awal tahun 2021.

Pullback dalam Market Crypto

Selanjutnya kita akan memahami apa yang dimaksud dengan pullback.

Pullback sering kita dengar saat trader ahli  menyampaikan analisisnya, pullback dapat didefinisikan sebagai kondisi saat terjadi penurunan harga hingga 5% dari harga tertinggi sepanjang masa. Pullback ini dapat menjadi  momentum beli selama pasar bullish. 

Baca juga: Ini Hal-hal yang Perlu Dipahami Sebelum Kamu Trading Bitcoin

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.