Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Ekonomi · 5 min read
Akhir-akhir ini banyak perbincangan mengenai dana stimulus Amerika yang diprediksi akan memengaruhi harga Bitcoin. Perbincangan ini mulai muncul kembali setelah adanya dana stimulus yang direncanakan untuk disebarkan dalam waktu dekat oleh presiden baru Amerika, Joe Biden.
Namun apakah benar dana stimulus bisa memengaruhi harga Bitcoin? Simak artikel ini untuk mendapatkan jawabannya.
Joe Biden, Presiden yang dua hari lagi akan resmi dilantik, dikabarkan akan terus mendorong dana stimulus yang merupakan bagian dari kerangka kebijakan fiskal ekspansif Amerika.
Disinyalir Joe Biden akan terus mendorong rencana penyebaran dana stimulus baru sebesar US$1,9 Triliun.
Dana tersebut cukup besar sehingga membuat persetujuannya memakan waktu yang cukup lama meskipun presiden terpilih itu sudah menyetujuinya.
Hal ini disebabkan birokrasi Amerika yang mewajibkan adanya persetujuan dari mayoritas pemegang kebijakan di pemerintah, terutama kongres. Dikabarkan juga dana stimulus tersebut masih mengalami perdebatan tentang sasarannya.
Rencananya stimulus yang akan diberikan sejumlah US$1.400 di luar US$600 yang sudah diterima sebelumnya. Sehingga penerima dana stimulus akan mendapatkan total dana US$2.000 yang saat ini targetnya masih diperdebatkan.
Hal ini disebabkan ada beberapa pihak dalam pemerintahan yang menyarankan bahwa dana diberikan kepada yang membutuhkan saja, seperti pengangguran.
Namun Joe Biden masih percaya bahwa dana akan lebih menguntungkan jika diberikan pada masyarakat yang masih memiliki pekerjaan.
Biden percaya bahwa dana yang diberikan kepada kalangan masyarakat tersebut akan menghasilkan dampak pada perekonomian yang lebih tinggi.
Perspektif ini juga yang membuat adanya perbincangan antara Bitcoin dan juga dana stimulus. Hubungan tersebut timbul karena dana stimulus pada prakteknya tidak digunakan untuk membeli kebutuhan pokok saja, tapi bisa digunakan untuk membeli aset lain contohnya Bitcoin.
Asumsi ini muncul karena bagi kalangan yang masih bekerja namun mendapatkan dana stimulus, tentunya mereka tidak menggunakan dana stimulus itu untuk kebutuhan pokok namun dialihkan ke hal-hal nom primer.
Hal tersebut terlihat dari pemberian stimulus pertama yang terlihat digunakan mayoritas individu untuk membeli aset keuangan, seperti Bitcoin.
Hasilnya pada saat itu, harga Bitcoin terlihat naik dan banyak perbincangan mengenai dana stimulus yang masuk ke Bitcoin akibat volume pembelian.
Perpindahan dana ini muncul karena timbul persepsi terhadap nilai kedua aset keuangan tersebut dimana saat ini Dolar Amerika nilainya terlihat terus jatuh. Oleh karena itu, banyak individu yang mulai mencari alternatif untuk menjaga kekayaannya, dan nampaknya Bitcoin saat ini menjadi tujuan utama.
Depresiasi Dolar Amerika ini juga terjadi akibat dana stimulus yang membuat jumlahnya terus bertambah.
Seperti hukum permintaan dan penawaran, saat jumlah suatu barang bertambah, maka nilainya akan turun, dan ini terjadi pada Dolar Amerika saat ini.
Masih terdapat beberapa sentimen lain yang juga menjadi penyebab menurunya nilai Dolar Amerika dalam beberapa bulan terakhir.
Salah satunya adalah harapan bahwa perekonomian akan membaik, terutama dengan pergantian presiden.
Saat perekonomian mulai diprediksi membaik, aset yang diklasifikasikan sebagai aset berisiko cenderung akan mengalami apresiasi dalam nilainya.
Hal ini membuat aset-aset pelindung seperti Dolar Amerika mengalami penurunan nilai.
Saat ini meski pandemi covid-19 masih berlangsung, mayoritas negara sudah mulai beradaptasi dan membuat prediksi bahwa di 2021 perekonomian akan mulai naik.
Hasilnya, Bitcoin, crypto, dan beberapa aset seperti saham mulai naik kembali akibat klasifikasi mereka yang merupakan aset berisiko.
Walau saat ini Bitcoin digolongkan sebagai pelindung kekayaan, klasifikasi nyata dari Bitcoin masih tergolong sebagai aset berisiko.
Hal tersebut juga yang membuat adanya korelasi negatif antara Bitcoin dan Dolar Amerika beberapa pekan terakhir.
Jadi ke depannya ada kemungkinan korelasi negatif dari klasifikasi aset dan perpindahan dana dari Dolar Amerika ke Bitcoin yang digunakan untuk pengamanan kekayaan, Bitcoin akan naik kembali.
Apresiasi dari Bitcoin ini kemungkinan besar akan terlihat jika dana stimulus sebesar US$1.400 per individu telah dibagikan.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.