Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Trading · 6 min read
Binance dan Coinbase adalah dua dari tiga bursa tersentralisasi terbesar yang ada di dunia saat ini.
Berkat banyaknya jasa perdagangan yang diberikan dari pasar spot hingga derivatif, kedua bursa ini menjadi pilihan untuk investor pemula hingga handal yang baru masuk ke dunia crypto.
Ingin tahu perbedaan kedua bursa ini? Yuk simak artikel di bawah ini!
Aspek pertama yang akan dibandingkan adalah kemudahan verifikasi untuk pengguna baru.
Untuk Binance, proses verifikasi dapat dilakukan hanya dalam tiga langkah yaitu mengisi biodata, memberikan foto identitas, dan memberikan foto diri.
Biodata yang perlu diisi adalah negara asal, nama lengkap, kewarganegaraan, dan tanggal lahir. Foto identitas yang diberikan bisa merupakan KTP, Paspor, atau SIM.
Terakhir foto yang diperlukan adalah foto muka sendiri yang langsung difoto dan diunggah ke Binance.
Proses verifikasi ini membutuhkan waktu sekitar 3 menit hingga 15 menit yang umumnya bergantung pada jaringan Binance dan keramaian pengguna saat itu.
Untuk Coinbase, proses verifikasi sama dengan Binance, namun rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk verifikasi adalah sekitar 2 menit hingga 3 menit.
Melihat kemudahan ini, proses verifikasi nampaknya diungguli oleh Coinbase karena proses yang sama namun waktu yang lebih cepat.
Tapi perlu diingat bahwa keduanya memiliki fitur verifikasi tambahan yang membutuhkan waktu lebih lama dan proses lebih panjang. Verifikasi lanjutan ini tidak wajib namun umumnya memberi kelebihan tambahan bagi pengguna.
Salah satu aspek yang penting untuk dibandingkan demi pertimbangan yang lengkap adalah keamanan sebuah platform.
Dari sisi keamanan, Coinbase terlihat lebih unggul karena Binance pernah mengalami peretasan di Tahun 2019. Tapi sejak kejadian tersebut, Binance telah meningkatkan keamanannya secara signifikan.
Secara keseluruhan keduanya terlihat memiliki keamanan yang hampir serupa dimana keduanya menggunakan cold wallet dan beberapa asuransi serta jaminan dana lainnya.
Binance memiliki tempat penyimpanan offline yang merupakan satu komponen penting karena lebih sulit untuk diretas. Tapi sayangnya Binance tidak transparan dalam seberapa besar dana yang disimpan di tempat tersebut.
Binance memiliki fitur keamanan lengkap saat ingin masuk ke akun, termasuk two-factor authentication atau 2FA, SMS, Google Authenticator, verifikasi perangkat keras, atau email.
Fitur whitelist dan pengelolaan API untuk memastikan wallet atau perangkat yang bisa terhubung dengan akun tersebut juga dimiliki Binance untuk menjaga keamanan.
Terakhir Binance juga memiliki fitur KYC untuk memastikan verifikasi data serta notifikasi melalui email dan lainnya jika ada aktivitas akun yang mencurigakan.
Coinbase juga memiliki fitur yang sama dari semuanya, ditambah dengan adanya FDIC yang juga digunakan Binance, yaitu fitur asuransi terkait deposit dana pengguna.
Tapi Coinbase lebih transparan dengan menyatakan bahwa 98% dana pengguna Coinbase tersimpan pada cold storage atau tempat penyimpanan offline.
Dari sisi keamanan terlihat bahwa keduanya relatif sama, namun jika digabungkan dengan transparansi, maka Coinbase lebih transparan.
Dari sisi likuiditas atau volume transaksi crypto Binance masih mengungguli Coinbase. Keduanya memiliki likuiditas yang sama dimana transaksi terus berjalan dan belum ada pemberhentian transaksi atau penarikan dana.
Dari sisi volume transaksi per hari, dalam bear market atau kondisi negatif, Binance memiliki rata-rata sekitar $12 Miliar dan Coinbase memiliki sekitar $2 Miliar transaksi.
Tapi dalam kondisi positif, terlihat bahwa Binance memiliki volume transaksi per hari sekitar $79 Miliar sedangkan Coinbase memiliki volume transaksi sekitar $4 Miliar.
Kondisi ini membuat Binance menduduki peringkat pertama dibandingkan mayoritas exchange atau bursa lainnya sedangkan Coinbase berada di peringkat ketiga.
Transaksi yang tinggi di Binance juga dibantu oleh banyaknya aset yang tersedia di bursa tersebut serta banyaknya jenis aset lain seperti kontrak derivatif yaitu futures dan options.
Dari jumlah aset, seperti yang dikatakan sebelumnya, Binance memiliki aset yang lebih banyak dibandingkan mayoritas exchange atau bursa di dunia.
Binance terlihat memiliki lebih dari 600 aset crypto yang tersedia di platformnya untuk diperdagangkan oleh seluruh pengguna.
Aset ini masih diluar beberapa jenis kontrak derivatif lainnya yang tersedia untuk diperdagangkan di Binance.
Sedangkan untuk Coinbase, terlihat bahwa aset yang tersedia untuk diperdagangkan oleh investor adalah sebanyak 172 aset crypto.
Coinbase memiliki jasa kustodi atau tempat penitipan crypto, yang tersedia untuk 212 aset crypto.
Jadi jika dibandingkan, Binance memiliki ketersediaan aset yang lebih banyak karena dari aset yang berisiko hingga yang aman, hampir semua yang telah masuk ke decentralized exchange akan tersedia di Binance.
Untuk biaya transaksi di Binance untuk trading atau jual beli crypto adalah sekitar 0,1% dari transaksi market maker atau taker pada pengguna biasa.
Tapi, biaya ini akan terus turun dengan semakin banyaknya BNB atau Binance Coin yang disimpan.
Artinya jika pengguna memiliki banyak BNB saat membeli crypto, maka akan ada diskon yang terus turun hingga paling rendah mencapai 0,02% dari biaya transaksi.
Kategori diskon dan jumlah BNB yang harus dimiliki di wallet saat transaksi, terutama di pasar spot, dapat dilihat pada gambar di bawah.
Untuk mendapatkan diskon tersebut, pengguna juga memiliki nominal minimal transaksi dalam BUSD atau Binance USD.
Contoh, jika ingin mendapatkan diskon biaya transaksi di kategori VIP 5, maka pengguna harus memiliki 1.000 BNB dan transaksi sebesar 200 Juta BUSD.
Binance juga memberi diskon untuk transaksi yang dibayar dengan BNB yaitu sebesar 25%.
Contohnya jika ingin membeli Bitcoin, namun membayar dengan BNB dengan pasangan BTC/BNB maka pengguna akan mendapatkan diskon 25%.
Diskon dan biaya ini berlaku untuk biaya market taker atau market maker dimana market taker adalah pembeli yang menggunakan harga pasar saat itu atau market order, dan market maker adalah pembeli yang menunggu di harga tertentu atau limit order.
Jika melakukan transaksi pembelian langsung dengan kartu kredit, Binance akan mengenakan biaya sebesar 1,8% dari transaksi. Biaya ini lebih rendah dari cabang Amerikanya yang memberi biaya sebesar 4,5% dari transaksi.
Untuk Coinbase, bursa tersebut menggunakan biaya transaksi yang berubah-ubah dimana semakin besar nominal transaksi maka semakin rendah biayanya. Penetapan biaya tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah.
Coinbase tidak memberi diskon yang terus-menerus berlangsung seperti Binance, jadi diskon hanya diberikan jika ada acara khusus.
Jika membeli crypto dengan kartu kredit, maka Coinbase akan mengenakan biaya sebesar 3,99% dan sekitar 1,49% dengan kartu debit atau bank.
Kesimpulannya, Binance memberikan biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan Coinbase secara signifikan.
Selain itu, Binance juga memiliki struktur biaya yang mengajak investor untuk terus melakukan transaksi yang juga menjadi alasan mengapa volume transaksi Binance lebih tinggi dari Coinbase.
Untuk melakukan deposit, Binance, pengguna Indonesia umumnya langsung melakukan transfer melalui wallet lokal untuk mengirim crypto ke wallet Binance.
Dalam melakukan deposit dengan cara tersebut, BInance tidak akan mengenakan biaya tambahan, namun biaya umumnya akan datang dari bursa lokal yang digunakan.
Jika menggunakan kartu kredit atau debit, Binance akan menerapkan biaya hingga 2% yang merupakan salah satu bursa dengan biaya terendah dalam deposit menggunakan bank.
JIka menggunakan Coinbase, biaya deposit juga gratis apa bila melakukan pengiriman langsung dari wallet lokal seperti metode pertama yang sebelumnya disebutkan.
Tapi jika menggunakan bank, Coinbase tidak menggunakan persentase namun menggunakan biaya tetap terutama jika deposit dalam Dolar Amerika menggunakan bank dari negara Amerika.
Contohnya, jika menggunakan transfer dengan Dolar Amerika (USD), Coinbase akan mengenakan biaya deposit sebesar $10. Perlu diketahui bahwa Coinbase tidak menerima deposit melalui kartu kredit.
Secara keseluruhan deposit di kedua bursa relatif sama, namun untuk kemudahan karena adanya akses kartu kredit dan debit, Binance tergolong lebih memudahkan.
Tapi untuk biaya deposit dengan bank, biaya akan lebih murah jika menggunakan Coinbase apa bila deposit di atas Rp10 Juta.
Saat penarikan dana, biaya transaksi untuk Binance adalah gratis, tapi Binance akan mengenakan biaya untuk biaya blockchain.
Jadi biayanya akan bergantung pada gas fee atau biaya transaksi blockchain yang digunakan yang akan beragam dengan crypto yang digunakan untuk penarikan dana atau withdrawal.
Untuk fiat langsung ke bank, biaya transaksi di Binance saat ini terlihat juga beragam. Tapi jika menggunakan Dolar Amerika langsung ke bank, biayanya adalah sekitar $15.
Jika mengacu pada masyarakat Indonesia, umumnya withdrawal dilakukan dengan mengirim crypto dari wallet Binance ke wallet bursa lokal, sehingga akan sangat bergantung pada biaya blockchain.
Biaya blockchain dapat beragam dari sekitar puluhan ribu rupiah hingga ratusan rupiah, jika tidak menggunakan blockchain Ethereum atau Bitcoin yang biasanya butuh biaya hingga ratusan ribu rupiah.
Untuk Coinbase, biaya withdrawal dikenakan sekitar 1% dari jumlah yang ditarik. Biaya 1% tersebut adalah tambahan dari biaya jaringan atau biaya blockchain yang harus dibayarkan oleh pengguna.
Untuk melakukan penarikan dana langsung ke bank terutama Dolar Amerika, Coinbase akan mengenakan biaya sebesar $25.
Dari informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya Coinbase jauh lebih tinggi dibandingkan biaya Binance, sehingga Binance lebih unggul dari biaya penarikan dana.
Tapi dari sisi kemudahan, keduanya terlihat mudah, karena bisa menggunakan wallet bursa lokal untuk menerima dana serta bisa menggunakan bank.
Dari sisi tampilan, Binance terlihat lebih rumit karena memiliki banyak jasa yang diberikan dalam aplikasinya.
Umumnya pengguna akan kesulitan jika baru pertama kali membuka Binance karena ada banyak jasa yang diberikan oleh Binance.
Untuk yang sudah paham dengan dunia crypto, fitur-fitur ini akan membantu karena dapat memberi beberapa cara untuk menghasilkan keuntungan.
Tapi untuk pemula yang hanya ingin menjual dan membeli, umumnya penyesuaian harus dilakukan. Kabar baiknya Binance memiliki versi yang lebih mudah dipahami untuk pengguna yang ingin menjual dan membeli crypto saja.
Versi tersebut adalah Binance Lite sehingga jika dibandingkan, Binance Lite akan lebih mudah untuk digunakan.
Coinbase juga memiliki dua versi yaitu Coinbase biasa dan Coinbase Pro dimana Coinbase Pro memiliki tampilan lengkap dari data grafik dan fitur-fitur lain untuk menghasilkan keuntungan dari crypto.
Coinbase Pro kurang lebih dapat disamakan dengan Binance dimana banyak fitur yang serupa dan tampilan yang relatif mirip. Untuk aplikasi Coinbase biasa, kurang lebih dapat disamakan dengan Binance Lite karena lebih mudah dipahami.
Secara keseluruhan jika dibandingkan, Coinbase masih lebih mudah untuk dipahami dibandingkan Binance Lite, namun Coinbase Pro dan Binance perlu penyesuaian terutama jika masih pemula.
Terakhir adalah fitur dan layanan tambahan yang diberikan. Di luar fitur perdagangan crypto di pasar spot dan derivatif, serta adanya beberapa platform seperti farming, staking, dan earn untuk keuntungan pasif, keduanya memiliki beberapa fitur tambahan.
Untuk Binance, fitur-fitur ini terlihat lebih lengkap mengingat perkembangan Binance juga telah terjadi lebih cepat dibandingkan Coinbase.
Binance memiliki fitur DeX atau bursa terdesentralisasi yang menyambungkan wallet ke DApps atau aplikasi terdesentralisasi terutama di Sektor Decentralized Finance atau DeFi, NFT, Bridge, dan fitur-fitur crypto lainnya yang umumnya tidak tersedia di bursa tersentralisasi.
Binance juga sering memberikan diskon dan hadiah serta acara-acara khusus dimana terdapat imbalan untuk yang berpartisipasi.
Berikutnya Binance juga memiliki fitur edukasi yaitu Binance academy untuk mempermudah investor baru belajar mengenai crypto.
API atau Application Programming Interface di Binance juga dapat dimanfaatkan untuk menyambungkan Binance ke aplikasi lainnya sehingga memberi kemudahan untuk pengguna yang ingin menjelajahi crypto.
Untuk Coinbase beberapa fitur relatif sama, namun dari sisi integrasi ke ekosistem desentralisasi nampaknya diungguli oleh Binance.
Tapi, Coinbase memiliki keunggulan yaitu fitur Learn and Earn dimana investor bisa belajar crypto dengan menonton video dan kemudian mendapatkan imbalan berupa crypto.
Keduanya juga memiliki pengingat jika harga mencapai target yang diinginkan untuk membuka posisi beli atau jual.
Secara keseluruhan Binance terlihat memiliki fitur yang lebih lengkap dibandingkan Coinbase dan dari sisi biaya Binance juga terlihat lebih unggul dengan biayanya yang lebih murah.
Sehingga tidak heran jika volume transaksi Binance jauh lebih tinggi di atas Coinbase secara rata-rata.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.