Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Blockchain · 7 min read
Crust adalah sebuah proyek blockchain yang bergerak dalam penyimpanan cloud terdesentralisasi, mengimplementasikan protokol layer (lapisan) insentif untuk tempat penyimpanan terdesentralisasi dengan mengadaptasi protokol layer seperti InterPlanetary File System (IPFS) dan memberikan dukungan pada layer di dalam aplikasi.
Tujuan cloud terdesentralisasi Crust adalah untuk memotivasi node untuk menyediakan penyimpanan terdesentralisasi dan kemampuan komputasi ke data melalui teknologi blockchain. Ini akan mewujudkan desentralisasi penyimpanan data dan daya komputasi.
Crust saat ini berfokus pada penyelesaian tiga masalah yang terlibat dalam hierarki dan modular yang dapat disempurnakan menjadi tiga kata kunci: laporan, pengemasan, dan layanan.
Report atau laporan, mengacu pada pelaporan beban kerja atau workload penyimpanan yang terjadi pada node statistik ke on-chain.
Ini bisa kita ibaratkan report ini memeriksa apakah layanan penyimpanan crust ini masih tersedia atau tidak
Selanjutnya ada node penyimpanan crust yang memiliki laporan secara berkala ke seluruh jaringan, node ini akan memberikan informasi ada berapa banyak penyimpanan yang disediakan oleh Crust.
Setelah selesai dan mengetahui file disimpan, akan ada bantuan dari mekanisme yang digunakan Crust yakni MPOW atau meaningful proof of work, dengan bantuan mekanisme itu beban kerja node dan report di awal tadi dapat diverifikasi dan menjadi kredibel.
Kata kunci kedua adalah pengemasan yang mengacu pada pencatatan dan pengemasan laporan beban kerja dengan transaksi lain ke dalam blok.
Tim Crust merancang algoritma konsensus PoS yang menentukan jumlah berdasarkan sumber daya penyimpanan, yang disebut GPoS (Guaranteed Proof of Stake).
GPos merupakan generasi baru dari teknologi blockchain yang mendukung penyimpanan dan komputasi terdesentralisasi.
Kata kunci ketiga adalah layanan, Crust menyediakan layanan penyimpanan terdesentralisasi berkualitas tinggi kepada pengguna.
Crust sudah menyediakan skenario penyimpanan aplikasi yang melibatkan penyimpanan data, seperti cloud service komputasi edge, dan aplikasi terdesentralisasi.
Proyek ini pun diketahui bisa mendapatkan hasil yang cukup cepat dengan kinerja tinggi namun biaya yang relatif rendah.
Sepintas proyek ini kelihatan mirip dengan Filecoin yang sudah lebih dulu dikenal di pasaran, namun ada beberapa perbedaan dari Crust.
Diantaranya adalah soal bukti atau proof dan insentif.
Dikutip dari artikel Crust di medium, dalam tampilan data Filecoin testnet, sejumlah besar proof algorithm di Filecoin diketahui cukup kompleks dan membawa biaya komputasi yang sangat besar.
Seperti node penyimpanan yang menuntut memori 128G dengan GPU yang hak boleh asal dan harus cocok.
Sedangkan Crust menggunakan perancang MPow dengan teknologi TEE atau Trusted Execution Environment. Dengan TEE crust dapat memecahkan masalah proof yang sama namun dengan biaya dan ambang batas yang lebih rendah.
TEE merupakan area aman pada prosesor utama yang menjamin keamanan, kerahasiaan, dan integritas kode dan data yang dimuat ke lingkungan internal.
Teknologi ini menyediakan ruang aman untuk mengamankan data dan eksekusi kode. Kode dan data dalam ruang ini, bebas dari pengaruh sistem operasi konvensional, dan secara efektif dapat memastikan kerahasiaan dan integritas data.
TEE bertindak seperti supervisor di Crust yang memerikan secara berkala apakah node berfungsi dengan baik, atau apakah ada pencatatan yang salah atau data pengguna hilang.
Di saat yang sama, TEE juga memainkan fungsi “safe box”. Untuk data sensitif pengguna, enkripsi TEE menolak node penyimpanan untuk membaca privasi pengguna itu sendiri. Ini seperti penyewa vault yang tidak dapat membuka brankas klien.
Kemudian untuk insentif berasal dari hadiah blok, tetapi perbedaannya ada di model ekonomi Filecoin saat ini, hadiah blok Filecoin ditetapkan ke node blok, dan kemungkinan menghasilkan blok sebanding dengan beban kerja node.
Jadi, semakin banyak node yang dikerjakan makin banyak keuntungannya, namun ini berbeda dengan mekanisme Crust yang menggunakan Gpos di mana hadiah bloknya sebanding dengan jumlah stake setiap node.
Kemudian ada batas atas jumlah stake setiap node yangdibatasi oleh jumlah penyimpanan yang disediakan oleh node.
Dengan cara ini akan lebih adil dan tidak membuat proses mendapatkan reward blok dikuasai oleh pihak tertentu.
GPoS ini didasarkan pada mekanisme PoS yang sebelumnya sudah menjadi acuan model Polkadot NPoS untuk inovasi dan desain.
Sementara itu, karena jumlah staking node yang dapat diterima dibatasi oleh jumlah penyimpanan, GPoS dapat menghindari masalah sentralisasi PoS.
Crust ini punya cryptonya sendiri yakni CRU. Token CRU memiliki jumlah suplai 20 juta token, di mana ada 5 juta token yang akan dijual, kemudian dua juta untuk pemasaran, 5 juta untuk pengembangan komunitas, 4 juta untuk yayasan, dan 4 juta untuk tim teknis.
Token ini berguna untuk distake atau dipertaruhkan supaya pengguna bisa memperebutkan hak untuk menghasilkan blok.
Token Cru dan sumber daya penyimpanan menjadi dua aset utama dalam jaringan Crust. Karena, keduanya berguna untuk menjadi node dengan menggabungkan mekanisme konsensus dalam hal ini adalah sumber daya (penyimpanan) dan token. Keduanya berguna untuk memastikan jaringan aman dan efektif.
Token asli di jaringan Crust memiliki 6 fungsi penting yaitu
Crust menyediakan fungsi untuk menyimpan transaksi sumber daya (penyimpanan), dan token CRU digunakan sebagai jaminan kontrak transaksi di pasar perdagangan ini untuk memastikan ketertiban pasar transaksi.
Mirip dengan proyek blockchain lainnya, token CRU juga akan digunakan sebagai biaya transaksi jaringan, mirip dengan biaya gas di Ethereum. Ini juga dapat digunakan secara langsung untuk membeli layanan sumber daya penyimpanan di jaringan.
Token Crust juga sudah bisa diperdagangkan di bursa, beberapa diantaranya adalah Huobi, Bithumb Global hingga ke bursa terdesentralisasi Uniswap.
Token ini memiliki harga yang cukup menarik, ia berhasil mencatatkan kenaikan hingga 400 persen dalam waktu 4 bulan.
Di mana harga terendah ada di November 2020 senilai $2.90 dan tertinggi saat ini ada di 03 Maret 2021 di harga $17.49
Harga ini pun diprediksi akan naik karena Crust memiliki proyek yang cukup menarik dan akan segera meluncurkan mainnet tahun ini.
Ingin tahu lebih dalam soal Crust kamu dapat mengakses whitepaper proyek di sini
Baca Juga: Mengenal Crust, Proyek Penyimpanan Aman dan Canggih
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.