Berita Blockchain · 5 min read

ADVANCE.AI Bahas Inovasi KYC dan Keuntungannya 

ADVANCE.AI Bahas Inovasi KYC dan Keuntungannya 

Proses KYC atau Know Your Customer adalah salah satu topik yang sedang hangat dibicarakan dalam komunitas kripto.

Hal ini dikarenakan proses KYC dinilai dapat mengurangi tindakan kriminal seperti peretasan, pencurian dana, dan pencucian uang.

Sayangnya, KYC merupakan salah satu proses yang sering menghambat investor untuk menggunakan platform baru karena panjangnya proses yang harus dilakukan.

Selain itu, KYC juga sering mendapat tanggapan negatif karena dianggap menodai aspek privasi dari kripto.

Namun David Pan, Kepala Divisi Solusi dan Konsultasi dari ADVANCE.AI menyatakan bahwa KYC adalah hal yang penting untuk mengurangi aktivitas penipuan serta terdapat potensi inovasi untuk mempermudah proses KYC.

ADVANCE.AI Bahas Inovasi KYC dan Keuntungannya

Dalam wawancara dengan Coinvestasi di Coinfest Asia 2022, David Pan menyampaikan beberapa informasi penting terkait KYC.

David Pan adalah bagian dari ADVANCE.AI, sebuah perusahaan berbasis Artificial Intelligence yang menyediakan infrastruktur transformasi digital, platform keamanan pencegahan penipuan, dan solusi otomatisasi untuk perusahaan besar.

Perusahaan ini memiliki lebih dari 700 perusahaan sebagai bagian dari penggunanya termasuk GoTo, Shopee, CIMB Niaga, Standard Chartered dan lainnya.

Dia menyatakan bahwa KYC adalah langkah yang harus diambil untuk mendorong pertumbuhan kripto yang berkelanjutan dan jauh dari eksploitasi kriminal.

ADVANCE.AI Bahas Inovasi KYC dan Keuntungannya 
Wawancara Eksklusif ADVANCE.AI dengan Coinvestasi

“Ketika Anda memiliki pengetahuan ini (data yang disimpan karena KYC), itu akan membuat eksploitasi di platform lebih sulit, serta memberikan ketenangan lebih bagi regulator, karena mereka mengetahui bahwa kepentingan publik dilindungi secara wajar. Jadi ada sinergi antara sektor publik dan swasta yang mengarah pada pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.” Ujarnya.

Ia juga menyatakan bahwa KYC juga dapat mendukung sinergi antara teknologi publik dan swasta yang dapat mendukung pertumbuhan Web 3.0 dan kripto.

Namun perlu diketahui bahwa KYC adalah proses yang membosankan dan sering membuat pengguna enggan melanjutkan proses pendaftaran saat menggunakan platform kripto.

Baca juga: Apa Itu Know Your Customer (KYC)?

Tidak hanya untuk mempercayakan data pribadinya kepada pihak lain, pengguna juga harus melalui proses verifikasi yang umumnya memakan waktu lama.

Menyikapi hal tersebut, David Pan mengemukakan ide inovasi terkait KYC yang dapat menghemat waktu pengguna. Ia menyatakan,

“Seiring perkembangan Web 3.0, saya pikir kita akan melihat lebih banyak jenis  identitas dimana kendali informasi berada di pemilik, dan sama seperti kita memegang kartu ID fisik hari ini di dompet fisik kita, nantinya kita mungkin akan menyimpan bukti identitas digital di dompet kripto kita dan datanya disimpan oleh kita jadi semua pemeriksaan dilakukan dengan bukti identitas yang dilakukan tanpa pengungkapan asli dari data yang mendasari bukti tersebut (menggunakan teknologi zero knowledge proof). Dalam hal ini kepemilikan data pribadi kita terletak pada tangan kita dan kebocoran data di pihak pusat menjadi jauh lebih sulit dan jauh lebih mahal.”

Pernyataan Ini mengacu pada token yang nantinya dapat menyimpan data yang dibutuhkan untuk KYC sehingga pengguna hanya perlu menggunakan token tersebut setiap kali diminta untuk melakukan KYC.

Hal ini dapat mempermudah proses dan menghemat waktu sehingga lebih sedikit orang yang enggan untuk KYC.

Untungnya ide ini telah dikembangkan dalam bentuk Soul Bound Token, meskipun memiliki tujuan yang berbeda, token tersebut dapat menyimpan data yang dibutuhkan untuk KYC.

Terlepas dari ide inovasi ini, ada satu masalah yang juga muncul ketika berhadapan dengan KYC, yaitu pengguna yang menolak KYC karena aspek privasi. Namun David Pan punya tanggapan terkait hal ini.

Privasi Bukan Alasan Menolak KYC

David Pan menyatakan bahwa ketika beberapa orang menghindari KYC karena mereka pikir prosesnya melanggar aspek privasi kripto, itu adalah alasan yang tidak valid untuk menghindari KYC.

“Semua kegiatan kita sudah ditampilkan ke publik di ledger (blockchain) kan, dan semuanya bisa diaudit secara publik, apalagi ditambah dengan mekanisme algoritma yang canggih, semuanya bisa dilacak dengan mudah, yang dalam satu sisi terlihat lebih transparan dibandingkan sistem perbankan,” Ujarnya.

Ia mengacu pada sifat transparansi blockchain publik dan kripto yang sebenarnya membuat alasan privasi tidak sepenuhnya benar.

Namun ia juga menyatakan hal tersebut dengan maksud untuk menekankan ketika teknologi tersebut dicampur dengan KYC, maka akan memberikan sistem yang lebih aman.

Saat membahas hal ini, Coinvestasi juga menanyakan tentang individu yang umumnya mendukung teknologi Web 3.0 secara fanatik dan menginginkan privasi lengkap untuk tetap anonim. Ia menanggapi,

“Saya pikir teknologi adalah alat, dan bagaimana kita menggunakan alat itu bergantung pada masalah yang kita hadapi. Untuk Web 2.0, itu bergantung lagi pada kebutuhannya karena tidak semuanya harus masuk ke blockchain, dan itu adalah kunci di mana teknologi dapat memecahkan masalah yang dihadapi dan semua dapat bergerak pada saat yang sama.”

Dia menyatakan semua ini dengan pandangan bahwa semua teknologi yang ada tidak harus mengadopsi teknologi blockchain dan Web 3.0. Adopsi diperlukan hanya jika itu memecahkan masalah awal yang menjadi alasan teknologi itu dibangun.

Selanjutnya, ia menambahkan bahwa semua teknologi juga bergantung pada penggunanya karena teknologi hanyalah alat.

Percakapan dengan Coinvestasi diakhiri dengan David Pan menekankan betapa pentingnya KYC dan bagaimana proses ini akan menjadi lebih penting karena regulasi baru yang akan mengawasi pertumbuhan kripto.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.