Coinvestasi (Banner Ads - Promo Coupon)

Berita Industri · 7 min read

Melihat Potensi Web3 di Indonesia dari Kacamata CEO PINTU

Potensi Web3 di Indonesia

Lebih dari separuh populasi di Indonesia berada di usia produktif (15-64 tahun) di tahun 2023 menurut data dari Kementerian Dalam Negeri, saat ini Indonesia tengah menghadapi bonus demografi yang dapat menjadi peluang untuk berkembangnya inovasi dari berbagai teknologi, termasuk Web3.

Hal tersebut juga didukung mudahnya informasi masuk ke masyarakat Indonesia melalui penetrasi internet sebesar 78,19% pada 2023 menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Sementara itu, pertumbuhan Web3 di Indonesia terus berjalan, berdasarkan data dari Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) tercatat lebih dari 50 perusahaan yang bergerak dalam industri Web3 di Indonesia.

Jumlah ini pun diprediksi bisa meningkat sejalan dengan terbukanya Indonesia dengan industri Web3 yang semakin teregulasi. Salah satu keterbukaan Indonesia terkait hal tersebut adalah merilis bursa kripto Indonesia, lembaga kliring, dan depository pada Juli 2023. Indonesia juga sudah melegalkan 501 aset kripto untuk diperdagangkan sebagai komoditas.

Melihat bonus demografi, penetrasi internet, dan ekosistem Web3 yang sedang dibentuk secara kondusif, CEO PINTU Jeth Soetoyo, mengungkapkan bagaimana peluang dan tantangan yang dihadapi untuk membuat ekosistem Web3 di Indonesia yang menguntungkan.

Foto Jeth Soetoyo saat interview eksklusif bersama Coinvestasi.

“Ini akan sangat menarik, Web3 itu membuka jalan untuk orang-orang Indonesia, contohnya pengembang atau pengusaha Indonesia bisa membangun produk yang skalanya global,” kata Jeth saat diwawancarai di Coinfest Asia pada 24 Agustus 2023.

Jeth memberikan contoh beberapa faktor yang menurutnya bisa meningkatkan adopsi Web3 di Indonesia yakni melalui produk finansial dan DeFi.

Menurutnya produk finansial di Indonesia saat ini sudah banyak yang bisa diakses via digital. Sedangkan dari sisi Web3, DeFi bisa menjadi salah satu media penetrasi untuk memudahkan akses berbagai produk finansial dengan cara yang mudah dan terbuka.

Selain itu, menurut Jeth ada pula tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan untuk membuat industri Web3 di Indonesia terus bertumbuh, termasuk kebutuhan talent yang masuk ke dunia Web3 di Indonesia yang masih sangat minim terutama dari sisi teknologi.

“Menurut saya, perkembangan Web3 ke depan akan semakin baik dari sisi teknologi, terlepas masih terdapat tantangan dalam minimnya kemunculan developer dan talenta berbakat yang mengembangkan project Web3 secara spesifik di Indonesia. Namun, saya sangat optimistis dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi rumah bagi developer berbakat yang bisa melahirkan inovasi Web3 terbaiknya sehingga dapat mendorong kemajuan industri ini,” katanya.

Baca juga: CEO PINTU Sebut CEX dan DEX Bisa Berjalan Berdampingan

Saran dari Jeth untuk Developer Web3 di Indonesia

Jeth juga memberikan saran bagi pada developer Web3 untuk mencoba membangun project kecil selagi masih banyak kesempatan dan momentum, Ia mengatakan, “Waktu terbaik untuk membangun adalah saat crypto winter, karena tidak banyak gangguan, dan kalau membangun sebuah project pikirkan untuk membangun sebuah solution untuk suatu problem dengan global first mindset.”

Di sisi lain, selain tantangan soal talenta Web3 di Indonesia, menurut survei YouGov penghambat adopsi Web3 adalah karena teknologi Web3 yang sukar dipahami dan belum adanya proyek Web3 yang mudah digunakan oleh orang awam. 


Kesimpulannya, bonus demografi Indonesia, ditambah dengan penetrasi internet yang tinggi dan ekosistem Web3 yang berkembang, memberikan peluang yang menjanjikan bagi inovasi dan pertumbuhan ekosistem ini. 

Meskipun terdapat banyak peluang, tantangan seperti kelangkaan talenta Web3 dan kebutuhan akan proyek yang ramah pengguna tetap ada. Namun, dengan pendekatan strategis dan pola pikir yang mengutamakan global, Indonesia bisa menjadi tempat tumbuhnya industri Web3 dunia.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.