Berita Bitcoin · 7 min read

5 Fakta Seputar Bitcoin Halving 2024 yang Perlu Kamu Tahu!

Halving Bitcoin

Dilansir dari hitung mundur Bitcoin Halving Coinmarketcap, halving diperkirakan akan terjadi pada 20 April 2024. Fakta-fakta menarik seputaran Bitcoin Halving 2024 akan dibahas dalam artikel ini.

Reward Tiap Blok dari 6,25 BTC Menjadi 3,125 BTC

Sesuai namanya “halving” merujuk pada menurunnya reward tiap blok Bitcoin yang diterima miners menjadi setengah dari sebelumnya. Per artikel ini ditulis (19/4/24), reward tiap blok adalah 6,25 BTC, maka setelah halving ke-4 akan menjadi 6,25/2 = 3,125 BTC per blok.

Gambar: Rumus reward per blok Bitcoin. Sumber: Dokumen Coinvestasi.

Terdapat rumus untuk menentukan reward per blok Bitcoin untuk setiap halving yang sudah terjadi, yakni pada gambar di atas. Untuk reward setelah halving ke-4 namun sebelum halving ke-5, masukkan n = 4 maka akan diperoleh reward per blok sebesar 3,125 BTC.

Baca juga: Menuju Bitcoin Halving 2024, Semua yang Perlu Dipersiapkan Investor

Hanya Tersisa 6,25% Bitcoin yang Belum Ditambang

Tepat pada halving ke-4, sisa Bitcoin yang belum ditambang adalah 6,25% dari pasokan maksimum (21 juta BTC) atau sebanyak 1.312.500 BTC. Dengan kata lain, 19.687.500 BTC telah berhasil ditambang tepat ketika halving ke-4 terjadi.

Gambar: Rumus sisa supply Bitcoin pada halving ke-n. Sumber: Dokumen Coinvestasi.

Untuk menghitung berapa banyak sisa Bitcoin yang belum ditambang pada halving ke-sekian, maka dapat menggunakan rumus di atas.

Misal, untuk mengetahui sisa Bitcoin yang belum ditambang tepat di halving ke-4, maka hitung dahulu reward per blok di halving ke-3, yaitu 6,25. Maka Bitcoin yang belum ditambang pada halving ke-4 adalah 6,25% atau 6,25% x 21 juta = 1.312.500 BTC.

Tersisa 28 Bitcoin Halving

Walaupun jumlah Bitcoin yang belum ditambang hanya tersisa 6,25% dari pasokan maksimum, bukan berarti membutuhkan waktu sebentar untuk menambang sisanya. Faktanya, terdapat 28 Bitcoin Halving setelah halving ke-4, atau sekitar 112 tahun untuk menambang semua Bitcoin yang ada (asumsi setiap halving adalah empat tahun).

Hal ini terjadi karena algoritma halving yang membagi reward blok menjadi setengah, yang sangat signifikan memperlambat laju emisi Bitcoin ke peredaran. Algoritma ini seperti perhitungan matematika pada deret geometri tak hingga.

Gambar: Perhitungan supply maksimum Bitcoin. Sumber: Dokumen Coinvestasi.

Hanya saja, alih-alih menghitung sampai tak hingga, halving memiliki batas hingga 32 halving. Hal ini karena pada halving ke-32, reward tiap blok sudah mencapai satuan terkecil Bitcoin, yakni satoshi sehingga tidak dapat dibagi lagi dengan algoritma halving.

Interval Halving Terlama

Interval halving ke-3 dengan halving ke-4 menjadi interval dengan waktu terlama dibandingkan antar halving sebelumnya, yakni 1.435 hari (sekitar 3 tahun 11 bulan). Jarak hari antara halving pertama dan ke-2 adalah 1.316 hari dan jarak hari antara halving ke-2 dan ke-3 adalah 1.407 hari.

bitcoin halving
Gambar: Interval antar Bitcoin halving. Sumber: Dokumen Coinvestasi.

Secara umum, jarak waktu antar Bitcoin halving dibulatkan menjadi sekitar 4 tahun. Faktanya, jarak waktu antar halving adalah 210.000 blok Bitcoin. Dengan rata-rata waktu per blok diproduksi yang diasumsikan 10 menit, maka akan mendapatkan konversi waktu 3,99 tahun, di mana dibulatkan menjadi empat tahun. Hal inilah yang menjadi dasar anggapan Bitcoin halving setiap empat tahun sekali.

Namun dalam praktiknya, waktu rata-rata per interval halving tidaklah sama. Bahkan waktu eksak dalam produksi satu blok Bitcoin itu tidak menentu. Kesibukan jaringan dapat menyebabkan waktu produksi blok menjadi lebih lama.

Melihat interval antar halving ke-3 dan ke-4 adalah interval terlama, maka bisa dikatakan bahwa waktu rata-rata produksi blok Bitcoin di interval ini menjadi yang terlama. Hal ini bisa dikatakan wajar, sebab Bitcoin telah mulai mendapatkan adopsi penggunaan yang lebih dari sekedar transaksi transfer.

Ordinals, adalah salah satu adopsi yang signifikan meningkatkan penggunaan jaringan Bitcoin, sekaligus sempat membuat jaringan Bitcoin macet dalam memproses transaksi. Ordinals diperkenalkan pada tahun 2023, di mana terletak pada interval halving ke-3 dan ke-4.

Baca juga: Runes Dorong Biaya Transaksi Bitcoin Meningkat

Harga Bitcoin Cetak ATH Baru Sebelum Halving

Pada tiga halving sebelumnya, harga Bitcoin akan mencetak all time high (ATH) baru setelah halving. Pada halving pertama (28/11/12), harga BTC baru mencatatkan ATH baru di tahun 2013. Pada halving ke-2 (9/7/16), ATH baru terjadi pada tahun 2017. Pada halving ke-3 (11/5/20), ATH baru terjadi pada tahun 2021.

Gambar: Bitcoin halving dan ATH. Sumber: Dokumen Coinvestasi.

Kali ini berbeda, harga BTC mencatatkan ATH baru di kisaran harga US$73.800 (14/3/24) yang sebelumnya US$69.000 di November 2021, yang dimana terjadi sebelum halving ke-4.

Peningkatan harga BTC yang terbilang “lebih cepat”, kemungkinan besar karena permintaan yang tinggi oleh institusi besar. Hal ini bersamaan dengan permulaan munculnya pengajuan ETF Bitcoin spot di AS hingga disahkan, dan terus berlangsung hingga saat ini.

Perusahaan penerbit ETF Bitcoin spot seperti Blackrock, Fidelity, dan ARK Invest mengakumulasi BTC secara bertahap pasca disahkannya ETF. Sementara MicroStrategy, perusahaan yang dipimpin Michael Saylor secara rutin menambah kepemilikan BTC hingga 1% dari jumlah Bitcoin yang beredar.

Baca juga: MicroStrategy Kuasai 1% Pasokan Bitcoin di Dunia

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.