Berita Industri · 7 min read

Credit Suisse Diambang Keruntuhan, Crypto Terancam?

Saham_Credit_Suisse_Diambang_Keruntuhan_Crypto_Terancam

Lonjakan inflasi dan melemahnya perekonomian menjadi isu utama di semua negara tahun ini. Kondisi inilah yang berdampak kepada sejumlah perusahaan yang mulai mengurangi aktivitas kreditnya, salah satunya aset saham Credit Suisse yang sedang lesu.

Credit Suisse saat ini sedang berjuang untuk bertahan setelah berbulan-bulan dirumorkan mengalami masalah likuiditas dan posisi modalnya. Kapitalisasi pasar bank terus mengalami penurunan sekitar $10 miliar hanya dalam kurun waktu satu tahun. 

Kinerja Saham Credit Suisse

Berdasarkan kapitalisasi pasar, harga saham Credit Suisse mengalami penurunan lebih dari 55% sejak awal Januari 2021. Penurunan signifikan juga tercatat pada pada 23 September 2022, senilai -7,4% dalam kurun waktu sejam. Jika mengacu pada data TradingView, Credit Suisse telah alami penurunan hingga 97% hingga saat ini, dengan harganya yang per 04 Oktober 2022, berada di bawah $4.

Grafik Credit Suisse sejak Januari 2021. Sumber: TradingView
Grafik Credit Suisse selama 1 jam. Sumber: TradingView

Credit Suisse juga diketahui mengalami kerugian signifikan dalam beberapa tahun terakhir, karena kegagalan Archegos Capital Management pada Maret 202 yang menelan biaya lebih dari $5.5 miliar.

Apakah Krisis Ekonomi Akan Terulang?

Kondisi yang dialami Credit Suisse ini dibandingkan dengan kasus Lehman Brothers, yang runtuh pada 2008 dan menimbulkan efek domino yang akhirnya menyebabkan resesi global.

Spencer Jakab dari Wall Street Journal mengatakan bahwa CEO beberapa bank besar dapat menyebabkan tekanan keuangan tambahan dengan mengabaikan sentimen dan kekhawatiran pasar.

Selain Credit Suisse, perusahaan bank investasi Eropa lainnya seperti Deutsche Bank juga mengalami penurunan pada nilai saham.

Kedua bank investasi ini sekarang diperdagangkan pada valuasi yang tertekan, menurut laporan IP Banking Research yang diterbitkan di Seeking Alpha.

Credit Suisse saat ini diperdagangkan pada 0,23x aset berwujudnya, sedangkan Deutsche Bank pada 0,3x aset berwujudnya. Artinya, kedua saham itu diperdagangkan di bawah nilai aset perusahaan mereka jika dilikuidasi. 

Dilansir dari Reuters, Credit Suisse memiliki total aset 727 miliar franc Swiss ($735,68 miliar) pada akhir kuartal kedua, di mana 159 miliar franc adalah uang tunai dan jatuh tempo dari bank, sementara 101 miliar franc adalah aset perdagangan.

Menurut analis Jefferies dalam sebuah catatan pada hari Senin yang dikutip juga dari Reuters, investor mempertanyakan berapa banyak modal yang mungkin perlu dikumpulkan bank untuk mendanai biaya restrukturisasi. Bank sekarang berpotensi menjadi penjual paksa aset, mereka.

Kemudian menurut analis Deustche Bank dikutip dari Cryptobriefing, Credit Suisse mungkin membutuhkan hingga $4 miliar untuk merestrukturisasi dan menurunkan skala operasinya.

Sementara itu Lehman Brothers memiliki aset $600 miliar ketika saham terjun bebas dan mengalami kebangkrutan.

Apa Pengaruh Pada Crypto?

Hal yang paling ditakutkan apabila bank Credit Suisse bangkrut adalah efek global yang ditimbulkan, yang akan menyebabkan kebangkrutan bank-bank investasi lain. 

Keruntuhan bank asal Swiss itu akan menjadi risiko sistemik (systemic risk) yang membuat hancurnya sektor finansial secara keseluruhan, salah satunya berpengaruh terhadap cryptocurrency.  Apabila terjadi krisis, maka para investor lebih memilih untuk mengkonversi aset mereka ke aset yang lebih aman dan tidak volatil.

Dengan keputusan tersebut, tentu Bitcoin dan crypto bukan pilihan utama untuk mengamankan aset karena sifatnya yang volatil, jika skenario ini terbukti maka harga crypto akan semakin ambles dan pasar akan ditinggalkan.

Sementara itu, kondisi pasar crypto saat ini sedang melemah dengan total kapitalisasi pasar sekitar $956 miliar. 

Baca Juga: Kabar Crypto Hari Ini: Bitcoin Berusaha ke $20k, MATIC Menguat!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Nabiila Putri Caesari

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.