Hack dan Scam · 8 min read

ChatGPT Bongkar Kasus Scam Kripto yang Rugikan Korban Rp16 Miliar

hacker email
Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Seorang perempuan asal San Jose, California, kehilangan hampir US$1 juta atau setara Rp16 miliar setelah terjebak dalam skema penipuan investasi kripto berbasis hubungan daring pig butchering. Ia baru menyadari hal tersebut setelah meminta analisis dari ChatGPT, yang kemudian memperingatkannya bahwa pola investasi yang ditawarkan sangat mirip dengan modus penipuan yang banyak dilaporkan regulator.

Mengutip ABC7 News pada Sabtu (6/12/2025), kasus ini melibatkan korban bernama Margaret Loke, seorang janda yang mengenal pria bernama “Ed” melalui Facebook pada Mei lalu. Interaksi mereka berlanjut ke WhatsApp, di mana pelaku membangun kedekatan emosional dengan pesan perhatian setiap hari dan mengaku sebagai pengusaha sukses.

Loke yang tidak memiliki pengalaman trading kripto diarahkan untuk mentransfer dana ke akun investasi yang sepenuhnya dikendalikan pelaku. Ia diperlihatkan tangkapan layar aplikasi yang menampilkan “keuntungan besar dalam hitungan detik”, teknik yang umum digunakan dalam skema pig butchering untuk membuat korban percaya uangnya sedang berkembang.

Dorongan untuk mengirim dana terus meningkat. Loke mengirim transfer awal sekitar US$15.000, kemudian lebih dari US$490.000 dari rekening pensiunnya. Ia bahkan mengambil pinjaman rumah kedua sebesar US$300.000 dan mentransfer seluruh dana tersebut. Total kerugian mendekati US$1 juta.

Baca juga: Pool yETH Yearn Finance Dibobol, Kerugian Tembus Rp150 Miliar

ChatGPT Ungkap Modus Penipuan Terstruktur

Modus ini terbongkar ketika akun investasinya mendadak “dibekukan” dan pelaku menuntut tambahan dana US$1 juta. Dalam kondisi panik, Loke meminta saran dari ChatGPT. Model AI tersebut menyimpulkan bahwa situasi yang ia jelaskan sangat mirip dengan skema penipuan terorganisir dan menyarankannya untuk segera melapor ke pihak berwenang.

“Saya berusaha menyelamatkan rumah, itu satu-satunya yang saya punya. Semua uang saya hilang karena penipuan itu,” ujar Loke.

Penyelidikan lanjutan menemukan bahwa dana korban diteruskan ke rekening bank di Malaysia dan ditarik oleh komplotan penipu. Loke mengaku terpukul dan menyesal karena telah mempercayai hubungan yang ia yakini tulus.

Fenomena pig butchering juga menjadi salah satu tren kejahatan siber yang tumbuh pesat. Skema ini biasanya dimulai dari pesan acak dari nomor tak dikenal, yang kemudian berkembang menjadi obrolan pribadi melalui aplikasi terenkripsi. Pelaku membangun kepercayaan secara bertahap, lalu membujuk korban untuk “berinvestasi” ke dalam platform palsu atau bisnis fiktif yang tampak legal dan menguntungkan.

Korban baru menyadari telah tertipu ketika mencoba menarik dananya dan gagal total. Dana yang sudah disetorkan lenyap tanpa bisa dikembalikan.

Meta menyatakan telah menghapus lebih dari 6,8 juta akun WhatsApp terkait jaringan penipuan jenis ini sepanjang 2025. Departemen Kehakiman AS turut mengajukan penyitaan senilai US$225 juta dalam bentuk stablecoin USDT yang diduga terkait aktivitas pig butchering internasional.

Banyak dari operasi penipuan semacam ini dijalankan dari Eropa Timur atau kompleks kriminal di Asia Tenggara. Departemen Keuangan AS turut menjatuhkan sanksi terhadap 19 entitas di Burma dan Kamboja karena terlibat dalam praktik tersebut.

Baca juga: Turis di Thailand Dirampok, Dipaksa Transfer USDT Senilai Rp7,8 Miliar

Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo - Advertise
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.